SOLOPOS.COM - Beberapa rambu yang masih tertutup terpasang di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Purwosari hingga Gendengan, Kamis (9/6/2016). Rambu-rambu tersebut disiapkan untuk Sistem Satu Arah yang akan segera diterapkan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, Pemkot Solo akan memberlakukan SSA di Jl. Yosodipuro untuk mengatasi kemacetan di Kota Barat.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo sudah memiliki cara untuk mengatasi kemacetan di Jl. dr. Moewardi, Kota Barat, yang diakibatkan penerapan sistem satu arah (SSA) dan contra flow khusus angkutan umum di Jl. Slamet Riyadi ruas Purwosari-Gendengan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pemkot berencana menerapkan jalur searah dari timur ke barat di Jl. Yosodipuro dan pengaturan lokasi antar jemput sekolah di seputar kawasan pendidikan Jl. dr. Moewardi. Kepala Seksi Rekayasa Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Ari Wibowo, mengemukakan jalur searah di Jl. Yosodipuro bakal disiapkan sebagai salah satu solusi mengurangi beban Jl. dr. Moewardi.

“Penerapan SSA di Jl. Slamet Riyadi nantinya diteruskan ke Jl. Yosodipuro. Diharapkan ini nanti bisa mengurangi beban Jl. dr. Moewardi terutama saat jam sibuk baik berangkat dan pulang sekolah maupun jam berangkat dan pulang kerja,” terang dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (13/10/2016).

Lebih lanjut, Ari menjelaskan kebijakan ini diprediksi mampu secara signifikan memecah penumpukan kendaraan di perlintasan kereta api Manahan dan Jl. Kalitan yang selama ini juga terdampak penerapan jalan searah di Gendengan-Purwosari. Namun, Ari masih menunggu arahan lebih lanjut terkait penerapan rekayasa lalu lintas tersebut.

Ihwal potensi macet pada jam pulang sekolah, dia menyebut masalah itu bisa dipecahkan dengan pengaturan lokasi antar jemput pelajar di kawasan Kota Barat. Menurut Ari, salah satu potensi hambatan lalu lintas di Jl. dr. Moewardi berasal dari banyaknya mobil penjemput siswa yang belum ditata.

“Sekolah di Kota Barat perlu drop off zone [tempat antar jemput] khusus. Misalnya Lapangan Kota Barat sebagai alternatif titik antar jemput. Kendaraan penjemput dibatasi singgah di sana sekian menit. Tapi itu perlu dukungan pihak sekolah. Jadi ketika siswa keluar, ada jaminan keamanan saat menyeberangkan ke sana. Bisa dari guru, petugas satpam, atau komite orang tua siswa,” jelas dia.

Dishubkominfo Solo bersama Satlantas Polresta Solo dan jajaran terkait bakal menggelar rapat evaluasi dan koordinasi untuk kelanjutan SSA Jl. Slamet Riyadi ruas Gendengan-Purwosari, Jumat (14/10/2016) siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya