SOLOPOS.COM - Anggota Satlantas Polres Sleman melakukan sosialisasi tertib lalu lintas di Simpang Empat Kentungan, Jalan Kaliurang Ringroad Utara, Sleman, Jumat (18/9/2015) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Humas Polres Sleman)

Lalu lintas Sleman berikut untuk jalur alternatif mudik

Harianjogja.com, SLEMAN — Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman akan memasang rambu-rambu portabel penunjuk arah jalan ke para pemudik. Hal itu dilakukan agar pemudik menghindari jalur mudik yang melewati kota Jogja.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sleman Sulton Fathoni menjelaskan, setidaknya terdapat 50 titik rambu-rambu lalin yang akan dipasang untuk mengatur rekayasa lalu lintas bagi para pemudik. Rambu-rambu penunjuk arah itu akan dipasang di ruas jalan strategis agar pemudik melewati jalur alternatif dan menghindari jalur masuk kota.

“Beruntungnya, banyak jalur-jalur alternatif yang ada di Sleman dan kondisi jalannya laik,” katanya, Jumat (16/6/2017).

Pihaknya berharap, sedapat mungkin para pemudik yang melewati wilayah DIY tidak melewati jalur kota Jogja. Selain pemasangan rambu-rambu portabel pihaknya juga melakukan rekayasa di sepanjan ruas jalan kabupaten. Dishub juga melarang angkutan barang dan kendaraan umum melewati Jalan Kabupaten mulai Jembatan Mbangkrung depan Pengadilan Negeri Sleman sampai dengan simpang empat Kronggahan, Gamping.

Kendaraan yang tidak boleh melewati sepanjang jalan tersebut kendaraan angkutan umum bus maupun mobil barang serta truk. Upaya itu dilakukan, kata Sulton, untuk menghindari terjadinya kemacetan dan dapat dimanfaatkan para pemudik.

Untuk mengurai kemacetan di wilayah Kota, Dishub Sleman juga menyediakan dua jalan alternatif yang dapat digunakan pemudik baik dari Solo menuju Magelang maupun yang dari Purworejo ke Magelang. Pemudik juga bisa melalui jalur ke Tempel, Moyudan, jalan Wates untuk rute ke Barat (Purworejo). Atau melalui jalur Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan untuk rute ke Timur (Solo).

Seluruh infrastruktur jalan lainnya di wilayah dalam di Sleman, lanjut Sulton, juga bisa dimanfaatkan pemudik. Sebab jalan-jalan “tikus” di Sleman saling berhubungan satu sama lainnya.”Asalkan mereka mengetahui jalurnya, itu bisa dimanfaatkan. Kalau yanh tahu jalan-jalan di Sleman selama ini memanfaatkan jalan yang di dalam, menghindari kemacetan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya