SOLOPOS.COM - ilustrasi

Lalu lintas Sleman terus dipantau agar situasi tetap kondusif

Harianjogja.com, SLEMAN — Polres Sleman memetakan tiga titik rawan kecelakaan yang kerap dilalui selama arus mudik Lebaran. Penjagaan telah disiapkan dengan menambah jumlah personel untuk menekan angka kecelakaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga titik tersebut antara lain Jalan Jogja-Solo km 13-km 14, Jalan Jogja-Magelang km15-km17, dan Jalan Wates km8-km9. Kanit Lantas Polres Sleman, Iptu Erida mengatakan ketiga jalur tersebut dinyatakan rawan berdasarkan analisis kondisi ruas jalan dan kebiasaan yang terjadi selama ini.
“Mayoritas meninggal dan luka berat di titik tersebut,”jelasnya pada Harianjogja.com, Minggu(18/6/2017).

Ruas Jalan Jogja-Solo dinilai memiliki kerap mendorong pengemudi untuk menaikkan kecepatan. Padahal, di sepanjang ruas jalan tersebut terdapat aspal hot mix, devider pemisah jalan, serta didominasi kendaraan dari luar kota yang berkecepatan tinggi. Sementara itu, ruas jalan Jogja-Magelang yang masuk wilayah Tempel dinilai sering mengakibatkan pengemudi kehilangan konsentrasi.

Iptu Erida menjelaskan jika jalan tersebut memang lurus sehingga pengemudi kadang kurang berkonsentrasi. Namun, konturnya sendiri menurun serta terdapat tikungan tajam yang kerapkali memicu kecelakaan. Sedangkan ruas jalan Wates yang masuk wilayah Gamping sejauh ini sering mengakibatkan laka dengan korban meninggal dunia dan terjadi berulang dalam rentang waktu tertentu.

Berdasarkan analisis pihak kepolisian, hal ini disebabkan ruas jalan tersebut merupakan jalu antar provinsi dengan kendaraan yang rata-rata berkecepatan tinggi. Selain itu, belum terdapat devider lintas jalur yang memudahkan kendaraan yang saling berlawanan arah. Polres Sleman telah menyiapkan tim urai kemacetan di sejumlah lokasi yang dekat dengan titik rawan laka tersebut sebagai upaya menekan kemungkinan kecelakaan.

Dikerahkan 475 personel yang juga masuk dalam pospam di 7 titik. Sejumlah titik tersebut antara lain Jombor, Gamping, Kaliurang, Prambanan, Maguwoharjo, Tempel, dan Amplaz. Sementara itu, Ditlantas Polda DIY telah menyiapkan 33 pos yang tersebar di seluruh jalan strategis di DIY dan 2 cek point di perbatasan Purworejo-Kulonprogo dan Tempel- Muntilan.

Operasi ini melibatkan 2.000 lebih anggota di perkuat oleh TNI dan dinas terkait serta Pramuka Saka Bhayangkara dengan total seluruh yang terlibat 4000 lebih. Dalam setiap shift ditugaskan 15 anggota di setiap pos atau cek point.

Bagi pengendara yang melanggar atau target gerakan janur kuning yang ditindak dipasangi janur di bagian depan dan belakang kendaraan. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran bagi pengendara tersebut, pengendara lain dan petugas melakukan pengawasan untuk mencegah kecelakaan.
Pengendara yang dipasangi janur kuning secara otomatis menjadi pusat perhatian bagi pengguna jalan lain bahwa kendaraan tersebut berpotensi atau tidak aman sehingga perlunya pengendara lain membuat jarak atau menghindar melaju di dekatnya.Operasi dalam rangka pengamanan kegiatan Idul Fitri 1438 Hijriah tersebut dilaksanakan selama 16 hari, dari 19 Juni sampai dengan 4 Juli 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya