SOLOPOS.COM - Ilustrasi parkir. (Gigih M.Hanif/JIBI/Harian Jogja)

Lalu lintas di enam ruas jalan Kota Semarang yang dijadikan satu arah bukan hanya diharapkan mengurai kemacetan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengklaim penerapan sistem satu arah di enam ruas jalan Kota Atlas tak hanya untuk mengurai kemaceta, tetapi juga demi memudahkan penataan parkir di sebagian Kota Semarang itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penataan arus lalu lintas yang diharapkan mampu mengurai kemacetan Kota Semarang itu, menurut Mbak Ita—sapaan akrab Hevearita—bakal diikuti penataan parkir tepi jalan. “Untuk parkir on street, kami sedang membuat aturan untuk pengelolaan parkir tepi jalan yang benar karena selama ini penataan parkir tidak betul dan sebagainya,” paparnya, Kamis (19/1/2017).

Ita berharap, penataan parkir dan pemberlakuan sistem satu arah di enam ruas jalan yang selama ini padat kendaraan dan rawan macet itu bakal mampu mengurai keruwetan arus lalu lintas di kawasan setempat. Nantinya, kata dia, jalur-jalur jalan searah itu akan diatur parkirnya secara pararel, termasuk dipasangi alat parking meter sehingga kebocoran pendapatan bisa ditekan seminimal mungkin.

“Dari jalan-jalan satu arah itu kami atur parkir secara pararel. Jadi, ada dua keuntungan. Jalanan tidak lagi macet dan Pemerintah Kota Semarang juga mendapatkan pajak parkir ‘on street’,” katanya.

Jalan-jalan yang diberlakukan satu arah mulai Minggu (1/1/2017) adalah Jl. Veteran, sebagian Jl. Menteri Supeno, sebagian Jl. M.T. Haryono, dan menyusul Jl. Pemuda, Jl. Gajahmada, dan Jl. Imam Bonjol. Dengan dipasangnya alat parking meter, menurut Ita, pendapatan dari sektor parkir yang selama ini sulit dikontrol dan rawan bocor bisa ditekan demi mengoptimalisasi pengumpulan pendapatan asli daerah (PAD).

Parking meter ini akan kami coba di kawasan tengah kota jadi tidak akan ada kebocoran. Kami akan bekerja sama dengan pihak ketiga karena biaya penerapan sistem itu mahal,” katanya.

Pemkot Semarang, kata dia, bahkan tidak mungkin bisa menangani pengoperasian sistem parking meter itu sendiri karena memerlukan langkah penanganan dan pemantauan secara khusus. “Jadi, nanti sistemnya bisa bagi hasil. Ini masih kami rancang, ya, harapannya segera,” katanya.

Selain itu, sambung dia, penataan parkir juga akan dioptimalkan dengan penyediaan parkir off street dengan ketersediaan kantong-kantong parkir agar tidak meluber di tepi jalan. Ia mengaku sudah melihat sejumlah ruas jalan yang memungkinkan untuk dibuatkan kantong-kantong parkir, seperti di Jl. Pemuda dengan memanfaatkan lahan-lahan idle atau menganggur.

Untuk sistem parkir off street, kata dia, pihaknya sudah memulainya di kawasan Kota Lama Semarang melalui kerja sama dengan pihak swasta untuk menyediakan kantong-kantong parkir. “Ya, mungkin dengan langkah peminjaman atau bagaimana untuk jadi kantong parkir. Kami sudah lakukan untuk kawasan Kota Lama,” kata Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya