SOLOPOS.COM - Kerikil bertebaran di Jl. Prof. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Imam Lutfi)

Lalu lintas di kawasan Jl. Prof Hamka Kota Semarang dianggap berbahaya lantaran kerap ada muntahan muatan truk molen, pihak berwenang dianggap tutup mata akan hal itu.

Semarangpos.com, SEMARANG – Lalu lintas di Jl. Prof. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dianggap berbahaya lantaran kerap ada muntahan muatan dari truk molen atau truk pengaduk beton curah yang rawan menyebabkan kecelakaan. Masalah yang dianggap kerap terjadi di salah satu kawasan padat kendaraan di Kota Semarang itu pun ramai dibicarakan di media sosial Facebook.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Warganet menganggap pihak berwenang telah menutup mata terhadap masalah lalu lintas di Jl. Prof. Hamka, Kota Semarang itu. Pasalnya, menurut mereka, tak pernah ada tindakan tegas terhadap truk pengaduk beton yang kerap membahayakan pengguna jalan tersebut.

Sorotan warganet terhadap masalah lalu lintas itu dipicu foto yang diunggah pengguna akun Facebook Imam Lutfi di dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Kamis (12/10/2017). “Hati-Hati para sedulur yang mau melewati Jl. Prof. Hamka Ngaliyan, tepat di depan tanjakan kampus 2 UIN Walisongo Semarang banyak sekali batu di jalan dan banyak juga debunya, untuk yang merasa bertanggung jawab atas batu kerikil tersebut mohon segera dibersihkan, karena membahayakan bagi pengguna jalan yang lewat dijalan tersebut,” ungkapnya pada keterangan foto.

Menurut warganet, truk pengaduk semen memang kerap memuntahkan muatannya. “Wes bola bali kejadian krikil nyebar ng tengah dalan kui. Kadang yo ng tanjakan silayur [Sudah kerap tersebar kerikil di jalan tersebut. Terkadang juga di Tanjakan Silayur],” ungkap pengguna akun Facebook Adhe I S.

“Semakin hari, semakin bertambah,” timpal pengguna akun Facebook Agust Faisal.

Warganet pun ramai menuding pihak berwenang tutup mata dan tak mau tahu akan hal itu. “Tidak pernah ada tindakan untuk truck molen sudah sering terjadi kalau lewat jalan tersebut selalu menumpahkan muatan,” tulis pengguna akun Facebook Agus Santosa.

Mbok ditlantas ngunu kui ditindak kei tilang po piye [Seharusnya ditlantas segera bertindak]. Supaya slogan mengayomi masyarakatnya benar-benar terealisasi. Jangan hanya mantau lampu merah. Gur masukan semoga didengar,” ungkap pengguna akun Facebook Achmad Syaifudin.

“Jangan ada pembiaran selama belum ada korban. Dinas terkait ayo. Yang merasa bertanggung jawab segera dibersihkan sebelum terjadi laka lantas nyawa taruhannya,” tulis pengguna akun Facebook Firman Syah.

Mereka berharap pihak berwenang segera memperhatikan masalah lalu lintas tersebut. Menurut mereka, sudah kerap terjadi kecelakaan maut maupun kecelakaan karambol di kawasan padat kendaraan di Kota Semarang tersebut. Mereka tak ingin tumpahan muatan truk pengaduk beton itu juga berkontribusi memicu kecelakaan lainnya di Jl. Prof. Hamka. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya