SOLOPOS.COM - Potongan video yang diunggah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menunjukkan minibus beserta petugas yang siap mengantarkan secara gratis para calon pengunjung pusat oleh-oleh di Kota Semarang. (Instagram-@hendrarprihadi)

Lalu lintas di Jl. Pandanaran, Kota Semarang dicoba diurai dengan penyediaan minibus gratis, namun layanan itu dianggap warganet tak efektif.

Semarangpos.com, SEMARANG – Lima minibus disediakan untuk mengangkut penumpang ke wilayah Jl. Pandanaran, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) secara gratis. Penyediaan moda transportasi gratis oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang itu bertujuan agar wisatawan tak berkendaraan pribadi saat ingin membeli oleh-oleh di Jl. Pandanaran dan Pusat Kuliner Batan lalu memarkir kendaraan mereka di bahu jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, upaya mengurai kemacetan dan mencegah parkir liar di kawasan pusat oleh-oleh di Kota Semarang itu dianggap tak efektif oleh warganet. Hal tersebut diungkapkan warganet dalam kolom komentar video informasi tentang adanya minibus gratis di Jl. Pandanaran yang diunggah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di media sosial Instagram, Rabu (12/7/2017).

Dalam unggahan tersebut, wali kota yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan tentang upaya pencegahan parkir di kawasan pusat oleh-oleh Kota Semarang dengan menyediakan minibus gratis. “Sejak diberlakukannya larangan parkir di Jalan Pandanaran, Pemerintah Kota Semarang menyediakan 5 armada shuttle bus Gratis. Beroperasi dari pukul 08.00 sampai 21.30 dengan kapasitas tiap busnya 16 penumpang. Tujuan utamanya adalah untuk mengurai kemacetan di sekitar Pusat Oleh-Oleh Semarang yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Jalan Pandanaran,” tulis sang wali kota.

Namun warganet menganggap upaya itu sia-sia karena masih banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan di kawasan pusat oleh-oleh Kota Semarang. “Tahu ada itu juga gak terlalu pengaruh. Masih banyak yang parkir di depan [pusat] oleh-oleh. Kurang tertib. Masih tetap macet di perempatannya,” ungkap pengguna akun Instagram @stevinachristina.

“Larangan parkir tapi kok masih banyak yang parkir liar + macet ya pak @hendrarprihadi,” tulis pengguna akun Instagram @galih_isnaini.

“Parkirnya memang bener gak dijalan pak @hendrarprihadi. Tapi pindah naik ke trotoar. Padahal trotoar fasilitas untuk pejalan kaki. Gimana dong? ” tulis pengguna akun Instagram @nugroho_seno.

Meski sudah ada minibus gratis yang mengantarkan wisatawan ke pusat oleh-oleh, netizen menganggap para pengguna kendaraan masih kebingungan mencari tempat parkir jika ingin menggunakan moda transportasi gratis tersebut. Mereka berharap ada kantong parkir khusus wisatawan seperti di kota lain agar kemacetan lalu lintas di Kota Semarang dapat terurai dan minibus gratis dapat berfungsi secara efektif.

Terlepas dari kritikan netizen, Hendi mengabarkan minibus gratis yang disediakan demi mencegah parkir liar itu memiliki fasilitas yang cukup baik. “Dilengkapi dengan fasilitas televisi, audio, dan air conditioner. Yuk, muter-muter Semarang! Halte: Jalan Pandanaran Semarang, Museum Mandala Bhakti, Pusat Kuliner Batan, Lawang Sewu,” pungkas Hendi. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya