SOLOPOS.COM - Kemacetan lalu lintas di Jl. Pandanaran, Kota Semarang, Jateng, Jumat (28/4/2017) sore. (Facebook.com-Trio Ajaa)

Lalu lintas di Jl. Pandanaran Kota Semarang yang kerap macet membuat netizen menyalahkan pemilik toko-toko di pusat oleh-oleh.

Semarangpos.com, SEMARANG – Para pemilik toko di pusat oleh-oleh Jl. Pandanaran, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dijadikan kambing hitam oleh khalayak dunia maya (netizen) atas kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Pasalnya, pemilik toko di pusat oleh-oleh di Kota Semarang itu tak menyediakan lahan parkir sehingga para pembeli memarkirkan kendaraan mereka di tepi jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itulah yang membuat netizen di grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) menuding pemilik kios sebagai penyebab utama kemacetan lalu lintas. Pengguna akun Facebook Trio Ajaa, di dinding grup Facebook MIK Semar, menyatakan kemacetan lalu lintas di dekat pusat oleh-oleh Semarang itu terjadi hampir setiap hari.

Ekspedisi Mudik 2024

Lur nak koyok ngene ki solusine opo? Mosok setiap sore macet terus. Padahal pusat oleh-oleh,” tulisnya di dinding grup tersebut, Jumat (28/4/2017). Ia menambahkan pusat oleh-oleh di Jl. Pandanaran Kota Semarang harus meniru pusat oleh-oleh di kota-kota lain yang menyediakan lahan parkir yang memadai bagi para pembeli.

Sementara itu, sejumlah netizen di grup Facebook MIK Semar ingin pemilik toko-toko di pusat oleh-oleh Kota Semarang itu meniru para pedagang di pusat oleh-oleh Kota Jogja yang menyediakan lahan parkir bagi para pembeli sehingga tak menyebabkan kemacetan lalu lintas.

“Seharusnya pusat oleh-oleh [menyediakan] parkiran luas kayak di daerah Yogya,” ungkap pengguna akun Facebook Hendra Prasetya.

Meski tak sedikit yang menuding kendaraan yang parkir di dekat pusat oleh-oleh itu menjadi sumber kemacetan lalu lintas, sebagian netizen lainnya menyatakan warga Kota Semarang juga ikut andil dalam kemacetan lalu lintas itu. Menurut mereka, warga Kota Semarang harus berpindah dari alat transportasi pribadi ke alat transportasi umum, seperti BRT Trans Semarang.

Sebagian netizen menyarankan agar tak menuding pihak-pihak tertentu sebagai kambing hitam atas kemacetan arus lalu lintas itu. Dengan berpindah dari alat transportasi pribadi ke alat tranportasi umum, menurut mereka, kemacetan arus lalu lintas Kota Semarang dapat berkurang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangops.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya