SOLOPOS.COM - Para pekerja tengah menggambar tokoh animasi Larva di zebra cross Jl. Pemuda, Jumat (23/3/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Lalu lintas di Kota Semarang dimeriahkan gambar tokoh animasi Larva dan Bandeng di sejumlah zebra cross.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tempat penyeberangan jalan atau zebra cross biasanya hanya ditandai dengan markah jalan berbentuk garis berwarna hitam putih. Namun lain halnya dengan yang ada di Kota Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa zebra cross di Kota Semarang turut dimeriahkan dengan gambar tokoh animasi, Larva maupun ikan bandeng. Gambar dua ulat yang menjadi tokoh animasi Larva terlihat di tempat penyeberangan jalan Jl. Pemuda, tepatnya di depan SMA Negeri 3 Semarang. Sedangkan, gambar ikan bandeng terlihat di Jl. Pandanaran yang menjadi sentra oleh-oleh di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Meski terlihat berbeda, Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, M. Khadik, menilai gambar tokoh animasi di zebra cross itu tak akan mengganggu pengguna jalan, terutama pejalan kaki. Khadik justru menganggap keberadaan gambar tokoh animasi di sejumlah tempat penyeberangan jalan itu akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan zebra cross sebagai fasilitas menyeberang jalan.

“Enggak akan mengganggu kok. Malahan di era yang semakin maju seperti saat ini, sesuatu yang unik mudah diingat masyarakat. Toh ini jadi bagian kampanye kami untuk menggalakan warga dalam memakai zebra cross,” ujar Khadik kepada wartawan, Sabtu (24/3/2018).

Khadik menambahkan selama ini upaya masarakat dalam memanfaatkan zebra cross sesuai fungsi masih sangat kurang. Banyak pejalan kaki yang enggan menggunakan zebra cross untuk menyeberang jalan sehingga berisiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Gambar bandeng terpampang di tempat penyeberangan jalan Jl. Pandanaran, Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Gambar bandeng terpampang di tempat penyeberangan jalan Jl. Pandanaran, Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Khadik menjelaskan pemanfaatan zebra cross berpola itu akan diuji coba sampai tiga bulan ke depan untuk menangkap respons masyarakat. Jika ada kritik dan keluhan, ia pun berjanji akan segera memperbaiki.

“Tentu semua pola akan kami sempurnakan demi kenyamanan pejalan kaki,” terang Khadik.

Khadik mengaku zebra cross berpola itu nantinya akan diterapkan di tujuh lokasi terutama yang arus lalu lintasnya terbilang padat.

Sementara itu sejumlah pejalan kaki menganggap zebra cross berpola itu merupakan terobosan unik yang dilakukan Dishub Kota Semarang.

“Menuru saya zebra cross [berpola] bandeng ini sangat menarik. Menambah estetika perwajahan kota. Apalagi di Jl. Pandanaran selama ini identik dengan pusat oleh-oleh bandeng presto,” terang Nur Fardianto saat dijumpai Semarangpos.com seusai menyeberang di Jl. Pandanaran, Sabtu malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya