SOLOPOS.COM - Wisatawan menikmati salah satu spot foto baru di objek wisata Kalibiru, Kokap, Kulonprogo, Jumat (1/7/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Lalu lintas Kulonprogo menerapkan rekayasa jalan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Ribuan wisawatan mengunjungi Kalibiru di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulonprogo pada masa libur lebaran. Pihak pengelola kemudian berusaha menerapkan rekayasa lalu lintas mengatasi kemacetan.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Seorang pengelola Kalibiru, Sadali mengungkapkan kemacetan di jalur menuju kawasan Kalibiru masih menjadi masalah klasik setiap tahun. Panjang antrean kendaraan bahkan bisa sampai dua kilometer.
Sebanyak 40 personel kemudian disiagakan untuk membantu mengatur dan mengamankan lalu lintas. Beberapa orang juga ditugaskan sebagai supir pengganti untuk mengantisipasi jika ada pengunjung yang ragu mengendarai mobil pribadinya akibat banyak tanjakan tajam.

Salah satu jalur utama menuju Kalibiru juga dibuat searah. Sadali menjelaskan wisatawan yang berangkat dari wilayah Pengasih menuju arah Clereng sebenarnya bisa langsung ke Kalibiru melalui daerah Girinyono. Namun, tim mengalihkan mereka agar naik terlebih dahulu ke Clapar sebelum akhirnya sampai di Kalibiru.

“Kalau dari Waduk Sermo bisa langsung naik terus sampai Kalibiru. Nanti pulangnya lewat Clereng semua yang dirancang searah,” ujar Sadali menerangkan.

Sebelumnya, Kapolres Kulonprogo AKBP Nanang Djunaedi mengatakan timnya mengantisipasi lonjakan pengunjung di kawasan wisata, terutama di titik yang dinilai rawan kecelakaan lalu lintas seperti wilayah perbukitan menoreh. Dia mengungkapkan, petugas menjalin kerja sama dengan sejumlah kelompok sadar wisata untuk menerapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka-tutup serta soal penataan parkir.

Menurut Nanang, jalan menuju Kalibiru merupakan jalur wisata paling rawan. Wisata alam itu selalu diperkirakan menarik ribuan wisatawan setiap hari seperti libur lebaran tahun kemarin. Selain rawan macet dan menimbulkan antrean panjang, badan jalan sempit dan banyak tanjakan juga dianggap rawan kecelakaan sehingga butuh pengawasan ekstra.

Nanang menambahkan, petugas kepolisian juga disiagakan untuk sejumlah objek wisata alam lain di perbukitan menoreh, seperti berbagai curug di Kecamatan Girimulyo. Dia berpendapat, obyek wisata Kedung Pedut juga akan menjadi salah satu destinasi andalan Girimulyo yang diserbu pengunjung Namun, angka kunjungannya tidak sepadat Kalibiru.

“Namun berdasarkan hasil pengecekan, itu [jalan menuju Kedung Pedut] lebih gampang dijangkau dan warga setempat juga sudah menyiapkan lokasi parkir,” kata Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya