SOLOPOS.COM - Kapolres Kulonprogo, AKBP Irfan Rifai memasang janur kuning pada kendaraan pemudik yang diberhentikan di depan cek poin perbatasan Kulonprogo-Purworejo, Jumat (23/6/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Lalu lintas Kulonprogo, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi diimbau berhatu-hati.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sebanyak 857 helai janur kuning telah disematkan petugas Polres Kulonprogo pada kendaraan para pemudik hingga Jumat (23/6/2017) pagi. Aksi simpatik tersebut dilakukan untuk mengingatkan pemudik mengenai pentingnya menjaga keselamatan saat berkendara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Janur kuning menjadi ikon Operasi Ramadniya Progo 2017 yang dimulai sejak Senin (19/6/2017) kemarin hingga 14 Juli mendatang di seluruh DIY. Pemasangan di wilayah Kulonprogo sendiri difokuskan pada titik pemberhentian atau cek poin perbatasan Kulonprogo-Purworejo. Meski begitu, sekitar 495 personil yang dikerahkan selama masa operasi dan tersebar di sepanjang jalur utama, alternatif, serta pos pelayanan dan pengamanan juga dibekali dengan janur kuning untuk melakukan aksi serupa.

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres Kulonprogo, AKBP Irfan Rifai mengatakan, janur kuning dijadikan media untuk menyampaikan teguran kepada pemudik yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Mereka umumnya dihentikan petugas karena diketahui membawa muatan yang berlebih.

“Kebanyakan [kendaraan] roda dua karena banyak yang muatannya berlebihan atau boncengan sampai tiga orang,” ujar Irfan, ditemui di perbatasan Kulonprogo-Purworejo, Jumat.

Irfan mengungkapkan, petugas tidak hanya memasang janur kuning begitu saja pada kendaraan pemudik. Pemudik juga diingatkan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Mereka pun disarankan untuk menyempatkan istirahat jika sudah merasa lelah. Hal itu diharapkan dapat mencegah kecelakaan lalu lintas.

Irfan lalu memaparkan, beberapa kecelakaan lalu lintas dilaporkan telah terjadi selama masa arus mudik. Namun, belum ada yang terjadi di jalur utama. “Ada kejadian tapi kecil. Kalau kecelakaan yang sampai timbul korban jiwa masih nihil,” kata Irfan.

Sementara itu, seorang pemudik asal Purwokerto Jawa Tengah, Mulyadi menyatakan sempat kebingungan saat sepeda motornya dihentikan polisi. Ternyata dia diingatkan jika barang bawaannya terlalu banyak sehingga diminta lebih berhati-hati. Petugas lalu memasang janur kuning pada salah satu spion. “Tadi katanya juga disuruh istirahat dulu kalau capek,” ucap pria yang mengaku akan mudik ke Wonosari itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya