SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi Penguna jalan terjebak dalam kemacetan di kawasan Pasar Beringharjo tepatnya di Jalan Pabringan, Jogja, Minggu (19/6). Dua minggu menjelang perayaan Lebaran dimanfaatkan warga untuk berbelanja kebutuhan Lebaran seprti baju dan sembako. Kemunculan parkir liar di jalan tersebut memperburuk kemacetan di kawasan pasar tradisional tersebut.

Lalu Lintas Jogja yang kian ramai diatasi dengan sejumlah solusi.

Harianjogja.com, JOGJA — Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja, Wirawan Hario Yudo menyatakan perbaikan layanan transportasi massal dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menjadi pilihan untuk mengatasi kemacetan di dalam kota.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Di Jogja sudah tidak mungkin lagi memperlebar jalan karena lahannya terbatas,” kata Wirawan saat ditemui di Balai Kota Jogja, Jumat (21/10/2016) pekan lalu.

Wirawan mengatakan pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi mengalami peningkatan bahkan meningkat 7-10 persen per tahunnya. Belum lagi kendaraan wisatawan yang datang ke Jogja terutama saat liburan dan akhir pekan. Maka, kata dia bisa dipastikan kepadatan kendaraan tidak bisa dihindarkan.

Pihaknya sudah mengusulkan ke Pemda DIY agar mewujudkan transportasi berbasis rel berupa Mass Rapid Transit (MRT). Moda transportasi massal tersebut diklaimnya bisa mengurangi kepadatan. MRT nantinya, kata dia, tidak hanya beropersi di Kota Jogja, tetapi menghubungkan antar kabupaten, terutama Bantul, Sleman, dan Kota.

Wirawan menyampaikan upaya darurat untuk mengatasi kemacetan, di antaranya melakukan rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan jalan searah di beberapa ruas jalan, seperti Jalan Sudirman, Jalan C Simanjuntak, Jalan Herman Yohanes, Jalan Prawirotaman, dan Jalan Tirtodipuran.

Dinas Perhubungan jug tengah mengkaji beberapa ruas jalan untuk dijadikan searah, di antaranya Jalan AM Sangaji, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Sagan (depan Mirota Kampus UGM). Namun, Wirawan menyatakan kebijakan searah di Jalan Sagan masih perlu koordinasi dengan Kabuapten Sleman karena letaknya berbatasan.

“Makanya kita kaji dulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya