SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di perempatan Tugu Pal Putih, Kamis (5/5/2016) siang. (NIna Atmasari/JIBI/Harian Jogja)

Lalu lintas Jogja, diprediksi ada peningkatan penggunaan kendaraan pribadi

Harianjogja.com, JOGJA – Kendaraan roda empat diprediksi bakal memenuhi DIY selama arus mudik dan libur lebaran 2017. Dinas Perhubungan DIY memetakan ada 50 titik rawan kemacetan yang harus diantisipasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Salahsatu langkahnya dengan menambah durasi lampu merah di setiap bangjo arah menuju ke dalam Kota Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga : LALU LINTAS JOGJA : 1,55 Juta Unit Mobil Pribadi Diprediksi Bakal Lalu Lalang Selama Libur Lebaran

Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Agus Harry Triono mengakui, banyak mobil pribadi yang masuk ke wilayah akan membawa konsekuensi berupa kemacetan yang akan mendera DIY. Oleh karena itu pihaknya telah memetakan sebanyak 50 titik yang berada di Sembilan kawasan paling rawan macet yang ada di di seluruh DIY. Dengan rincian, di pusat Kota Jogja ada lima titik mulai dari kawasan Tugu, Kleringan, Malioboro, Pingit, Ngabean, Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Adisutjipto. Cara bertindak dilakukan dengan mengupayakan pengalihan arus dengan memperpanjang rute arus yang akan menuju kawasan paling macet.

“Kalau di luar Kota Jogja sebagian besar di persimpangan. Dari arah timur ada persimpangan Janti, Maguwo, Bandara, Kalasan, Prambanan dan Proliman itu yang rawan macet,” ungkapnya, Rabu (14/6/2017).

Sedangkan dari arah barat, titik kemacetan antara lain sejumpah persimpangan Pedes, Sedayu, Sentolo, Nyi Ageng Serang, Milir, Terminal Wates, masjid Agung Wates dan persimpangan Toyan. Masih ada Demak Ijo, Pelem Gurih, Gamping dan Pasar Gamping. Kemudian kawasan utara yang rawan macet seperti persimpangan di Tempal, Beran, Denggung, Jombor, Monjali, Kentungan, Jombor dan Seturan.

Ruas yang diprediksi macet di selatan antara lain, persimpangan Ketandan, Giwangan, Wojo, Dongkelan, Kasihan dan Druwo. Agus juga memasukkan jalur menuju Wonosari dengan enam titik rawan macet, berada diWiyoro, Kids Fun, Piyungan, Patuk, Gading dan Wonosari.

“Titik macet lainnya lagi di seluruh pantai di DIY, seperti Glagah, Kuwaru, Parangtritis, Baron, Krakal Kukup,” tegasnya.

Durasi Lampu Rambu Lalin Diatur

Pihaknya akan memaksimalkan manajemen area traffic control system (ATCS) di Kantor Dishub DIY untuk mengatur durasi lampu bangjo. Kebijakan yang akan diambil adalah dengan menambah panjang durasi lampu merah pada setiap bangjo di jalur persimpangan yang akan masuk ke perkotaan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di Kota Jogja. Sedangkan durasi lampu merah di bangjo yang akan keluar dari Kota Jogja akan lebih dipercepat.

“Jadi kalau mau masuk lampu hijaunya cepat [durasinya], kalau yang keluar lampu hijaunya lebih lama [durasinya], tentu dengan melihat situasi dan kondisi arus juga,” jelasnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DIY Gatot Saptadi menambahkan, untuk mendukung penanganan lebaran, Dinas Perhubungan DIY mengerahkan 652 personel yang terdiri dari gabungan Dishub kabupaten/kota se-DIY. Mereka akan bertugas dari 18 Juni hingga 3 Juli 2017 dengan dibagi dalam tiga shift pemantauan.

Prediksi jumlah kendaraan roda dua hanya terjadi kenaikan sekitar 1% dari 2,61 juta di 2016 menjadi 2,64 juta di tahun ini. Tahun lalu juga terjadi penurunan dari angka 2,81 di 2015. “Kalau total prediksi jumlah kendaraan bermotor tahun ini sebanyak 4,19 juta naik sekitar enam persen dari tahun lalu, itu roda dua dan roda empat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya