SOLOPOS.COM - Mobil terparkir secara paralel di Jl. Honggowongso, Solo, Rabu (5/2/2020). (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menetapkan arus lalu lintas di Jl Honggowongso, Solo, menjadi dua arah secara permanen.

Sebelumnya, Jl Honggowongo berlaku satu arah dari utara ke selatan. Namun, aturan itu berubah menjadi dua arah saat pemberlakuan manajemen rekayasa lalu lintas atau MRLL selama pembukaan flyover Purwosari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu untuk mengakodomasi bus-bus dari arah Wonogiri dan Sukoharjo yang hendak menuju Terminal Tirtonadi Solo karena tak bisa lewat Purwosari. Setelah flyover Purwosari Solo selesai dibangun, pengalihan arus lalu lintas yang berlangsung hampir satu tahun kembali pada pengaturan sebelumnya, kecuali Jl Honggowongso.

Baca Juga: 10 Akses Masuk Solo Bakal Dijaga Ketat Saat Mudik Lebaran 2021

Jalan di timur Pasar Kembang itu masih berlaku dua arah dan tetap menjadi laluan bus antarkota dalam provinsi (AKDP). Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, mengatakan Jl Honggowongso menjadi alternatif satu-satunya mengingat tak ada jalan lain.

“Untuk memfasilitasi bus AKDP Wonogiri-Solo. Enggak ada alternatif lain bagi mereka menuju Terminal Tirtonadi. Lewat underpass Makamhaji enggak boleh, lewat Pasar Jongke ke utara enggak boleh. Sedangkan lewat jalur yang lama melintasi perlintasan sebidang Purwosari sudah enggak bisa karena sudah ada flyover,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (6/4/2021).

Ari mengatakan alternatif melalui Jl Dr Wahidin tidak memungkinkan karena padatnya kendaraan di jalan tersebut. Sementara Jl Perintis Kemerdekaan tak bisa dilalui kendaraan tonase berat mengingat di bawah jalan itu terdapat saluran air dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang rawan rusak.

Baca Juga: Hotel Brothers Solo Baru Disita Kejakgung, Bagaimana Nasib Karyawan?

Paling Memungkinkan

Alternatif lain yakni Jl Gatot Subroto lebih tidak memungkinkan karena berpotensi merusak bangunan cagar budaya (BCB) Pura Mangkunegaran. Getaran bus berpotensi merusak pagar maupun bangunan yang berusia ratusan tahun.

“Setelah melalui beberapa pertimbangan, Jl Honggowongso dipilih karena paling memungkinkan. Jl Kapten Mulyadi dan Jl Yos Sudarso pun enggak bisa karena sudah padat sekali,” papar Ari.

Ia menyebut pengembalian arus lalu lintas Jl Honggowongso Solo menjadi satu arah masih memungkinkan. Yakni apabila pembangunan jalur lingkar timur selatan berlanjut. Ari meminta masyarakat memaklumi apabila kepadatan kendaraan terjadi saat bus AKDP melalui Jl Honggowongso-Jl Gajah Mada dan seterusnya hingga Terminal Tirtonadi.

Baca Juga: Tragis! Anak Balita Meninggal Akibat Tercebur Sumur Di Gandekan Solo

Ari mengaku sudah mengundang pengelola armada pada trayek itu, sehingga diharapkan bisa menerima kebijakan perubahan rute. “Karena mereka sudah jalan di situ hampir satu tahun, ya sudah terbiasa,” ungkapnya.

Salah seorang pengendara sepeda motor yang kerap melalui jalan itu, Muhammad Aswindra, 38, menyebut perubahan rute tersebut membikin Jl Honggowongso lebih padat. Tumpukan kendaraan dibandingkan lebar jalan tak memadai sehingga kemacetan tak terhindarkan.

“Jam-jam tertentu bisa tidak bergerak sama sekali. Saya lebih suka Jl Honggowongso jadi jalan searah lagi. Tapi kalau tidak memungkinkan ya, saya pilih jalan lain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya