SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jalur ini snagat berbahaya bagi pengendara.

Harianjogja.com, BANTUL– Jalur lalu lintas Jalan Cinomati yang ada di wilayah Pleret yang menghubungkan arah Dlingo harus dievaluasi karena sangat berbahaya. Setelah Dinas Pehubungan tidak merekomendasikan jalur tersebut namun karena masyarakat yang nekat membuat beberapa kecelakaan terjadi selama arus mudik dan arus balik lebaran kemaren.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berencana untuk melakukan rekayasa lalu infrastruktur untuk jalanan di wilayah tersebut agar lebih aman untuk dilalui.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul Suwito, mengatakan pihaknya sejak awal memang tidak merekomendasikan Jalan Cinomati menjadi jalur alternative bagi pemudik karena sangat rawan kecelakaan, sebagai gantinya dishub merekomendasikan pemudik untuk melalui daerah Piyungan.

“Kecuali untuk warga asli situ, kita larang pemudik melewati jalur tersebut, namun kemarin masih banyak warga yang tetap nekat. Apalagi ternyata sebagian pengendara memang tidak menguasai medan jalan yang naik turun sehingga sempat menyebabkan kecelakaan,” kata Wito, Senin (18/7/2016).

Dikatakannya selama ini jalan di Cinomati rawan kecelakaan karena kondisi jalan yang menanjakdan berkelok-kelok, sedangkan lebar badan jalan juga terlalu sempit. Namun demikian para pengendara tetap nekat memilih jalur di Cinomati karena dekat dengan daerah Dlingo atau Gunungkidul.

Menurut Wito kini Pemkab Bantul melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah melakukan studi Detail Engenering Desaign (DED) terkait evaluasi jalan di Cinomati, Studi tersebut juga terkait dengan rencana adanya rekayasa jalan agar tidak terlalu menanjak.

“Jalan tembus ini memang terbilang jauh lebih singkat, namun kondisinya yang sangat rawan. Setelah DED selesai maka akan kami usulkan sarana dan prasarana lain seperti lampu penerangan jalan,” katanya

Sementara itu Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan, Cahyo Widodo mengatakan pada arus mudik dan arus balik di Bantul kemarin terpantau cukup landai, tidak ada kemacetan yang sampai parah sekali ataupun berjam-jam. Ia mencontohkan pada H-2 Lebaran saat puncak arus mudik tidak terjadi penumpukan kendaraan lintas di Bantul karena sebagian besar kendaraan terkena macet di Brebes, namun dampaknya pada H+1 lebaran masih ada kendaraan pemudik yang baru datang.

“Atau karena musim libur yang cukup panjang sehingga membuat arus lalu lintas lebih santai. Pemudik juga tidak terburu-buru pulang, jadi arus lalu lintas mudah dikendalikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya