SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Puluhan aktifis pecinta lingkungan dari Greenpeace mendatangi Departemen Kehutanan (Dephut). Mereka menyerahkan bukti-bukti kejahatan hutan yang dilakukan salah satu perusahaan swasta di Riau berinisial SM.

Saat menyerahkan berkas itu, sebagian aktivis membentangkan poster bertuliskan ‘Pak Zulkifli Hasan, Hentikan Penjahat Hutan!’. 2 boneka orang utan turut di arak yang menjadikan simbol hilangnya hutan di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Beberapa perusahaan sudah memutus kontrak dengan perusahaan perusak hutan tersebut. Kita ingin melihat langkah nyata dari pemerintah,” kata juru kampanye hutan Greenpeace Asia Tenggara Joko Arif di halaman Gedung Dephut, Jl Patal Senayan, Jakarta, Jumat (11/12).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Greenpeace, salah satu partner bisnis SM, Unilever, memutuskan kontrak karena membaca laporan kejahatan hutan SM. Selain itu sejumlah perusahaan multinasional seperti UPM juga mengikuti tindakan serupa.

“Penghentian kerjasama itu dilakukan sehari setelah Greenpeace melakukan aksi di lahan gambut perusahaan SM dan APRIL,” imbuhnya.

Sebagai catatan, Indonesia menjadi negara dengan penggundulan hutan terbesar di dunia. Akibatnya, Indonesia menyumbang pemanasan global terbesar ketiga setelah AS dan China.

Sayangnya, Menhut Zulkifli Hasan enggan menemui demonstran. Tidak ada penjelasan resmi atas penolakan tersebut. Sementara 4 polisi berseragam terus menjaga aksi damai itu.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya