SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Harga daging sapi di Pasar Bunder Sragen pada H-2 Lebaran, Senin (3/6/2019), naik Rp20.000 per kilogram (kg) dibandingkan harga normal. Pada Jumat (31/5/2019) atau tiga hari sebelumnya harga daging sapi di pasar tersebut masih Rp100.000/kg.

Namun pada Senin, harga komoditas tersebut meroket jadi Rp120.000/kg. Harga tersebut diprediksi terus merangkak naik sampai Rp150.000/kg hingga H-1 Lebaran, Selasa (4/6/2019). Tingginya harga daging sapi disebabkan permintaan meningkat sementara stok daging menipis.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seorang pedagang daging sapi asal Karangrejo, Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Supriyanto, 35, yang ditemui Solopos.com di Pasar Bunder Sragen, Senin, mengaku mengikuti permintaan pembeli tak ada habis-habisnya. Dia mengatakan berapa pun stok daging habis meskipun harga tinggi.

Supri menjual daging sapi dengan harga Rp120.000/kg sejak Minggu (2/6/2019) lalu. Padahal pada Sabtu (1/6/2019), dia menjual dengan harga Rp110.000/kg dan Jumat (31/5/2019) menjual dengan harga normal Rp100.000/kg.

“Peningkatannya terasa sejak Minggu kemarin. Puncaknya hari ini [kemarin] hingga H-1 Lebaran besok. Sebelumnya saya memotong satu ekor sapi. Baru hari ini, saya memotong dua ekor sapi dan pada pukul 09.00 WIB sudah habis. Kalau menuruti orang beli nanti tidak pulang-pulang,” ujarnya.

Pedagang daging sapi asal Pantigondo, Plumbungan, Karangmalang, Sragen, Parno, 42, menyampaikan pembeli daging sapi boleh dibilang “ugal-ugalan” karena berapa pun harganya tetap dibeli. Parno tak berani memasang harga tinggi karena langganannnya juga seorang bakul.

Ia menjual dengan harga Rp110.000/kg mulai Senin. Pada Minggu lalu, Parno masih jual dengan harga Rp100.000/kg dan sebelumnya hanya Rp95.000/kg.

“Harga daging sapi itu semakin siang semakin mahal. Bahkan besok mungkin sudah tembus Rp150.000/kg. Lebaran tahun lalu saja harganya sampai Rp170.000/kg. Semua yang beli ke saya dalam jumlah besar itu bakul semua, ada yang dari Ngawi, dan sejumlah wilayah lainnya,” ujarnya.

Pada hari biasa Parno hanya memotong satu ekor sapi. Sejak Sabtu dia sudah mulai memotong dua ekor sapi. Minggu bertambah lagi jadi tiga ekor sapi.

“Sekarang saya potong enam ekor sapi. Sejak pukul 00.00 WIB dini hari sudah banyak yang pesan. Sampai pukul 09.00 WIB tinggal 1 kuintal. Pendapatan ya berlipat-lipat, kalau biasanya Rp40 juta sudah maksimal, sekarang bisa dapat Rp200 juta per hari,” ujarnya.

Omzet Parno naik sampai 400% dibanding hari biasa. Sedangkan stok daging yang disiapkan Parno naik sampai lima kali lipat dari stok sebelumnya. Dengan kenaikan stok yang luar biasa itu pun permintaan masih tinggi.

Seorang pembeli eceran daging sapi, Siti, 47, warga Jambanan, Sidoharjo, Sragen, mengaku hanya membeli daging 2 kg dengan harga Rp110.000/kg. Dia membeli daging itu untuk dimasak rendang untuk keperluan Lebaran.

“Nanti sisanya terserah simbah mau masak apa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya