SOLOPOS.COM - Tiga orang melintas di depan Pospam Lebaran 2012 yang dibangun di depan Pasar Wonogiri, Senin (6/8). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Tiga orang melintas di depan Pospam Lebaran 2012 yang dibangun di depan Pasar Wonogiri, Senin (6/8). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI-Hingga semesteri pertama tahun ini, jumlah peristiwa kecelakaan di Polres Wonogiri berjumlah 315 kejadian dengan korban meninggal 59 orang. Korban-korban tersebut tersebar di wilayah Wonogiri namun mayoritas jalur ke timur atau Ponorogo, Jatim dan selatan atau Pacitan, Jatim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan pada 2011 kejadian kecelakaan lalu lintas (lakalantas) selama setahun sebanyak 558 kejadian dengan korban meniggal 72 orang. Guna menekan angka lakalantas, Polres Wonogiri telah melakukan berbagai kegiatan termasuk Operasi Ketupat Candi 2012 yang akan dimulai 10 Agustus atau H-9 mendatang. Hingga H+6 atau 26 Agustus.

Ekspedisi Mudik 2024

Pernyataan itu disampaikan Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kasatlantas AKP Juharno saat ditemui Solopos.com, Senin (6/8/2012). “Semester pertama tahun ini, angka lakalantas di Wonogiri meningkat, termasuk jumlah korban meninggal dunia. Faktor utama penyebab lakalantas adalah manusia,” ujar Kasatlantas.

Kasatlantas menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait pada Rakor Lintas Sektoral beberapa waktu lalu. “Rambu lalin berbahan MMT akan segera dipasang. Pemasangan tersebut bersifat sementara karena rambu yang telah ada dicuri.”

Selain mengantisipasi kejadian kecelakaan, ujarnya, petugas lantas bekerja sama dengan Polsek setempat memperlancar arus lalin saat pasar tumpah. “Posko Lebaran telah digarap. Minggu pendirian Pospam di Pasar Wonogiri telah selesai dan hari ini dilanjutkan dengan pendirian posko di Glonggong, Girikikis, Giriwoyo perbatasan dengan Donorojo, Pacitan, Jatim. Pengamanan pasar tumpah bekerja sama dengan anggota Polsek setempat, seperti Pasar Baturetno, Pasar Pracimantoro, Pasar Purwantoro maupun Pasar Ngadirojo.”

Sementara itu berdasarkan pemantauan Solopos.com, beberapa ruas jalan di jalur utama Wonogiri-Giritontro masih banyak ditemukan jalan bergelombang. Seperti di ruas jalan Wuryantoro kota, Mlopoharjo Wuryantoro, Eromoko maupun di Tubokarto, Pracimantoro dan arah Giritontro sebelum Polsek Giritontro. Pemudik yang melintas di jalur tersebut agar berhati-hati karena kondisi jalan terlihat rata.

Asisten bidang pemerintahan Pemkab Wonogiri, Edi Sutopo telah meminta DPU berkoordinasi dengan Bina Marga Jateng. “Jangan sampai pemudik menjadi korban kejelekan jalan.”

Anggota DPRD Wonogiri asal Giritontro, Sutarno SR menilai penggarapan jalan provinsi kurang serius. “Kondisi aspal sepanjang jalur Wonogiri-Giritontro terkesan rata tetapi tidak rata. Beberapa ruas jalan tetap bergelombang dan membahayakan pengguna jalan, seperti di Gumiwang, Kecamatan Wuryantoro, simpang tiga Cengkal, Wuryantoro-Pracimantoro.”

Sementara itu, anggota DPRD Wonogiri asal Selogiri, Samino meminta DPU Wonogiri mempercepat penggarapan jalur Krisak, Singodutan-Ngricik, Pule, Kecamatan Selogiri. “Proses lelang sudah selesai tinggal pengerjaan. Kami berharap ada percepatan sehingga tidak mengganggu pemudik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya