SOLOPOS.COM - Persiapan pengafanan ketiga korban laka laut di Pantai Indrayanti, Rabu (2/1/2013). (Gilang J/JIBI/.Harian Jogja)

Persiapan pengafanan ketiga korban laka laut di Pantai Indrayanti, Rabu (2/1/2013). (Gilang J/JIBI/.Harian Jogja)

JOGJA—Sridadi alias Bagong, 35, karyawan Resort Indrayanti yang bermaksud menyelamatkan korban yang hanyut di Pantai Pulang Sawal atau yang lebih dikenal Pantai Indrayanti, Selasa (1/1/2013), berujung kematian.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Saat itu Bagong bermaksud menolong pengunjung yang tersapu ombak, namun Bagong akhirnya ikut tersapu. Jenazah Bagong ditemukan Rabu (2/1).

Suasana duka Selasa (1/1) malam tampak menggelayut di resor Indrayanti hingg Rabu malam. Nuryani, 32, istri Sridadi (Bagong), karyawan resor Indrayanti yang turut menjadi korban keganasan ombak pantai selatan tak kuasa menahan air mata.

Dia menangis histeris ketika jasad suaminya diturunkan dari perahu penyelamat SAR. Kepada JIBI/Harian Jogja, Nuryani mengaku terkejut atas kematian suaminya yang tiba-tiba.

Menurutnya, sehari sebelum hari kejadian Sridadi sempat mengirim pesan singkat pada Nuryani yang mengatakan bahwa ia akan pulang.  Nuryani yang menerima pesan singkat itu tidak menanggapi apapun, sebab Sridadi memang biasa pulang ke Klaten setiap Selasa sore dan kembali ke Gunungkidul Rabu paginya.

Tetapi ternyata Sridadi tidak pernah kembali ke rumahnya di Klaten karena terkena musibah dan meninggalkan dua orang anak yang masih belia. “Saya dan adik langsung meluncur kemari. Sudah tidak ingat jam berapa waktu itu dikabarinya” tutur Nuryani sambil berlinang air mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya