SOLOPOS.COM - Putri Merah Putih (dua dari kiri) bersama kakak dan kedua orang tuanya merayakan hari ulang tahunnya yang ke tiga bertepatan dengan HUT ke-77 RI di Dukuh Kenatan, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (17/8/2022). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang bocah berusia tiga tahun asal Sragen memiliki nama yang unik yakni Putri Merah Putih. Usut punya usut, bocah perempuan it ternyata lahir tepat pada 17 Agustus yang merupakan HUT Kemerdekaan RI.

Orang tua bocah perempuan itu, David Efendi, 32, dan Sri Wijayanti, 27, tinggal di Dukuh Kenatan RT 012, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen. Mereka memberi nama anak mereka Putri Merah Putih untuk mengenang kelahirannya yang tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Putri Merah Putih lahir pada 17 Agustus 2019 lalu di Rumah Sakit Permata Hati Krapyak, Sragen, lewat operasi sesar. Operasi itu dilakukan demi keselamatan sang anak.

David Efendi didampingi sang istri saat berbincang dengan Solopos.com di kediamannya, Rabu (17/8/2022), mengungkapkan nama putri karena anaknya perempuan. Sedangkan Merah Putih diambil dari bendera Indonesia.

David mengakui memberi nama itu secara spontanitas karena lahirnya anak bungsunya bertepatan dengan momentum HUT RI. “Iya, tiba-tiba terbesit nama itu. Kemudian pada hari kelahirannya juga langsung saya beri nama Putri Merah Putih,” kata David diamini istrinya.

Baca Juga: Begini Cara Warga Jambeyan Sragen Sambut HUT RI

Pada hari yang sama saat itu, David menceritakan ada dua orang yang melahirkan anak tetapi nama bayinya tidak mengambil momentum kemerdekaan. David berkisah sebenarnya hari perkiraan lahir (HPL) anak itu pada 2 September 2019.

Kemudian pada 16 Agustus 2019 itu, sang istri periksa kehamilan ke RS Permata Hati Krapyak. Saat diperiksa, ternyata air ketubannya sudah habis. “Kemudian sang dokter langsung mengambil langkah operasi sesar pada 17 Agustus 2019 dan akhirnya bayi lahir selamat pada pukul 09.00 WIB,” ujar warga Sragen itu mengenai kelahiran Putri Merah Putih.

Kue Ulang Tahun

Jika menunggu HPL 2 September 2019, David mengatakan keselamatan bayi dalam kandungan istrinya bisa terancam. Setelah lahir bayi itu sempat dirawat di inkubator selama dua hari.

Baca Juga: Gemolong Sragen Punya Objek Wisata Air Anyar, Wisatawan Bisa Jualan

Dia menerangkan dulu saat kelahiran anak pertama juga operasi sesar karena pinggul ibunya sempit. Sekarang anak pertama tersebut sudah duduk di Kelas I SD. Sementara pada Rabu, Putri Merah Putih bergerak lincah bermain dengan kakaknya.

Setiap tahun, David merayakan kelahiran Putri Merah Putih bareng dengan perayaan HUT RI tetapi secara sederhana dengan memotong kue ulang tahun. “Seperti hari ini saat pesan kue pun, tukang pembuat kuenya juga kaget ketika mendengar nama Putri Merah Putih disebut,” jelas warga Sragen tersebut.

Menurut David, tukang pembuat kue ulang tahun itu sempat tidak percaya dengan nama anaknya itu. “Kami memberi nama Putri Merah Putih agar teringat semangat 17-an karena lahirnya juga dengan perjuangan,” ujarnya.

Baca Juga: Seru! Lomba Mewarnai & Fashion Show Anak di Sragen, Biar Tambah PD

Putri Merah Putih cenderung pendiam. Ketika bermain ponsel tidak mau diganggu kakaknya. Ketika ditanya-tanya dan disebut namanya oleh orang asing ia juga cenderung tidak menggubris. Namun hal itu bukan karena Putri takut, hanya cenderung cuek. Saat disapa oleh saudaranya, Putri merespons baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya