SOLOPOS.COM - Penjaga peringatan dini erupsi Gunung Merapi Musdiantoro menunjukkan pipa air di aliran Sungai Boyong, Turgo, Pakem, Sleman, DIY, yang rusak akibat banjir lahar hujan, Jumat (8/1/2021). (Antara-Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, SLEMAN -- Lahar hujan kembali meluncur dari lereng Gunung Merapi dan mengarah ke Kali Boyong, Sleman, DIY, pada Rabu (3/2/2021) sore.

Luncuran lahar hujan ke Kali Boyong menurut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman belum mengancam keselamatan warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono mengatakan luncuran material lahar hujan sudah mencapai Boyong Over Dam (BOD) zona VII yang berada di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Rabu sore.

Baca juga: Terungkap, Ini Ucapan Terakhir Pilot kepada ATC Sebelum Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

"Lahar hujan kemarin sudah sampai masuk di Turgo, sudah di BOD VII berarti paling atas, di bawahnya ada Dusun Turgo. Jadi, untuk sementara teman-teman yang di pos Turgo selalu mengamati luncuran lahar hujan karena selama ini di puncak belum hujan lebat nggih, dari informasi BMKG itu kan belum ada hujan yang begitu signifikan di atas," ujar Joko saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/2/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan material lahar hujan yang sudah masuk ke Kali Boyong belum mengancam keselamatan warga. Pasalnya, material lahar hujan belum sampai di Dusun Kemiri, Purwobinangun, Pakem, Sleman atau masuk ke BOD VI.

"Jadi, untuk sementara aliran sudah masuk ke Kali Boyong tapi belum begitu mengkhawatirkan karena kalau nanti sudah sampai di Kemiri itu baru ke bawahnya mengkhawatirkan karena tebing kanan kirinya sudah datar. Saat ini teman-teman desa tangguh bencana (Destana) di Purwobinangun sudah melakukan persiapan apabila terjadi dampak dari lahar hujan," sambung Joko.

Baca juga: Selain Jebres, Banjir Akibat Luapan Bengawan Solo Juga Terjadi di Sangkrah

Berdasarkan pantauan dari BPBD Kabupaten Sleman, aliran lahar hujan yang terjadi kemarin sore sudah menutupi galian-galian dari aktivitas penambangan pasir di kali Boyong yang ada di sektor BOD VII.

"Untuk galian-galian di BOD VII sudah tertutup jadi sudah mengisi galian-galian yang ada di sana. Tapi, belum sampai ke Kemiri atau BOD VI. Nanti kalau sudah lepas dari jembatan gantung (Kali Boyong) itu, nah itu kita sudah harus melakukan persiapan. Jadi, kemarin pantauan CCTV di Kemiri belum melihat ujung dari lahar hujannya," sambung Joko.

Jarak Empat Kilometer

Adapun, jarak Turgo ke wilayah Kemiri sendiri sekitar empat kilometer. Sedangkan, luncuran lahar hujan sendiri baru mencapai wilayah Turgo. Artinya, ancaman lahar hujan belum mengancam keselamatan warga.

"Kalau dari Turgo ke Kemiri kurang lebih sekitar 4 km. Jadi BOD 7 ke BOD 6 itu sekitar 4 km," imbuhnya.

Baca juga: Puluhan Pohon di Bantul Tumbang Diterpa Hujan & Angin, 4 Orang Terluka

Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto sebelumnya mengatakan material Gunung Merapi yang masih dikategorikan sedikit sehingga volume material yang meluncur ke sejumlah kali yang berhulu di Merapi tidak dalam jumlah yang banyak.

"Kalau di atas hujan deras, material yang ada di atas itu ke bawah mengalir ke sejumlah sungai. Sampai saat ini karena material di atas tidak terlalu banyak akhirnya material yang mengalir juga sedikit, itu kondisinya," ujar Joko Supriyanto beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya