SOLOPOS.COM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto (kiri), dan Komandan Kodim 0723 Klaten, Letkol Inf. Thomas Heru Rinawan (kanan), meninjau lokasi jembatan sesek yang lenyap di Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo, Kamis (6/3). Jembatan yang terbuat dari bambu itu hanyut terbawa derasnya aliran lahar hujan yang terjadi Rabu (5/3/2014). (Shoqib Angriawan /JIBI/Solopos)

Solopos, com, KLATEN — Jembatan sesek yang terbuat dari bambu di Kali Woro, Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, lenyap akibat terseret aliran lahar hujan pada Rabu (5/3/2014) sore. Kondisi itu membuat jalur alternatif penghubung Desa Ngemplak Seneng, Kecamatan Manisrenggo, dengan Desa Kemalang, Kecamatan Kemalang, terputus.

Pengamatan Solopos.com, puing-puing jembatan sesek dari bambu itu sudah tidak lagi terlihat. Pasalnya, jembatan yang terletak di perbatasan Dusun Pacitan, Desa Ngemplak Seneng, dan Dusun Pejenan, Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo, itu sudah hanyut terbawa derasnya aliran lahar hujan yang menerjang Kali Woro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di lokasi hanya terlihat tumpukan material vulkanis Gunung Merapi yang memenuhi Kali Woro. Melimpahnya material pasir dan batu pun menjadi berkah bagi puluhan penambang yang datang ke lokasi tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, warga yang datang dari arah Ngemplak Seneng menuju Sukorini maupun sebaliknya terpaksa menyeberang di bawah lewat Kali Woro yang dipenuhi pasir. Warga nekat menyeberangi kali tersebut karena menjadi jalur alternatif lintas kecamatan antara Manisrenggo dengan Kemalang.

Salah satu warga Pacitan, Ngemplak Seneng, Manisrenggo, Muryanto, 31, mengatakan kawasan tersebut menjadi jalur alternatif warga dari Ngemplak Seneng, Manisrenggo menuju ke Pasar Kemalang. “Warga dari Ngemplak Seneng jika mau ke Pasar Kembang, Kemalang selalu melewati jembatan sesek dari bambu ini. Sebab, warga Ngemplak Seneng terlalu jauh jika ke Pasar Manisrenggo,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Kamis (6/3/2014).

Jarak dari Ngemplak Seneng, Manisrenggo, menuju ke Pasar Kembang, Kemalang, bisa ditempuh dengan jarak 1,5 km melalui jembatan itu. Ambrolnya jembatan sesek ini memaksa pengendara memutar lewat jalan utama dengan jarak sekitar 3 km. “Padahal, selain akses ekonomi warga, jalur tersebut juga menjadi jalan pintas bagi siswa yang bersekolah,” paparnya.

Menurutnya, jembatan yang ambrol tersebut adalah hasil swadaya masyarakat sekitar. Warga membangun jembatan bambu dengan panjang 8 meter dan lebar 2 meter sejak 2006. “Jembatan itu juga berkali-kali ambrol diterjang lahar hujan, namun warga terus mau membangun secara swadaya. Kami mohon bantuan dari pemerintah untuk segera memperbaiki jembatan ini,” harapnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, dan Komandan Kodim 0723 Klaten, Letkol (Inf) Thomas Heru Rinawan, sudah meninjau lokasi ambrolnya jembatan, Kamis. “Melihat begitu pentingnya jembatan sesek yang ambrol ini, kami siap membantu perbaikan kembali,” paparnya di lokasi, Kamis.

Rencana perbaikan jembatan di kawasan tersebut juga didukung oleh jajaran TNI. Komandan Kodim 0723 Klaten, Letkol Inf. Thomas Heru Rinawan, mengaku siap membantu perbaikan jembatan sesek yang ambrol itu.

“Kami menyiapkan sekitar 20 personel TNI untuk membantu perbaikan jembatan itu,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Kamis. Ketika ditanya kapan kesiapan membantu perbaikan jembatan itu, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan BPBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya