SOLOPOS.COM - IIustrasi Lahar hujan Merapi (/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, BOYOLALI — Banjir lahar hujan Merapi, Rabu (5/3/2014) sore, membuat Jembatan di Dukuh Gatak, Desa Jemowo, Kecamatan Musuk, Boyolali longsor. Sementara itu, banjir lahar hujan di Kali Apu, Selo, Boyolali, juga merusak jaringan pipa air sepanjang sekitar 3-4 km.

Dari informasi yang disampaikan Kades Jemowo, Untung Widada, Kamis (6/3/2014), longsor merusak talut jembatan. Akibat longsor tersebut, jalan menuju Desa Sangup Kecamatan Musuk semakin menyempit. Menyempitnya jalur tersebut membahayakan setiap pengendara roda empat yang melintas. “Masih bisa dilalui tetapi cukup membahayakan,” kata Untung Widada.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Banjir Rabu sore itu juga merusak Jembatan Tegalurung yang menghubungkan Desa Gedangan dan Desa Jombang, Kecamatan Cepogo. Banjir meluap hingga atas jembatan. Tanggul loneng dan dua talut hanyut diterjang banjir. Selain menyebabkan kerusakan jembatan, banjir juga merusak tegalan yang berada di sekitar jurang di kawasan jembatan Tegalurung.

Sementara itu, banjir lahar hujan di Kali Apu merusak jaringan pipa air sepanjang sekitar 3-4 km. Warga pun kesulitan mendapatkan air bersih.

Setidaknya, empat titik sumber air di jalur Kali Apu yang digunakan untuk menghidupi sekitar 200-an warga Dukuh Klakah Ngisor, Desa Klakah, Selo, Boyolali, tersendat. “Pipa air hancur tersapu banjir lahar hujan,” kata salah seorang warga Klakah Ngisor, Padi, saat ditemui wartawan di sela-sela perbaikan saluran pipa di sekitar Kali Apu, Kamis (6/3/2014).

Dia mengatakan, saat ini warga di sekitar Klakah Ngisor harus mencari air bersih ke daerah lain. “Ya, cari air ke daerah lain pakai jeriken.”

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com di sekitar jalur pipa di kawasan Kali Apu, sedikit sekali pipa air yang bisa diselamatkan. Kalau pun ada yang diselamatkan, aliran air dalam pipa itu membawa air kotor yang tercampur pasir. Dari penuturan beberapa warga yang saat itu sedang memperbaiki pipa air, jika air yang mengalir itu kotor, maka butuh waktu untuk bisa kembali bersih.

Kini persoalannya adalah banyak pipa di sumber air Kali Apu yang rusak. Warga meminta pemerintah bisa membantu warga menyediakan sarana dan prasarana air bersih untuk warga Klakah Ngisor.

Warga Klakah lainnya, Slamet, menyampaikan warga harus bergotong-royong untuk memperbaiki jaringan pipa air yang rusak di sepanjang Kali Apu. Selama ini, kata dia, ratusan KK tersebut mengandalkan aliran air dari sumber mata air Kali Apu melalui jaringan pipa tersebut. “Pipanya ikut putus dan dihanyutkan lahar dingin,” tutur Slamet.

Menurutnya, jaringan pipa dari Kali Apu terdiri dari tiga jaringan dan ketiga-tiganya rusak. Padahal setiap jaringan pipa jelas dia, butuh sebanyak 500 batang. Sehingga untuk memperbaiki seluruh jaringan, menurutnya butuh pipa sekitar 1.500 batang.

Camat Selo, Wurlaksono, membenarkan banyaknya jaringan pipa air yang semestinya untuk konsumsi warga Klakah yang rusak akibat bajir lahar hujan. “Tapi kami belum dapat data persis berapa banyak pipa yang rusak. Tapi data sementara ada 3 km panjang pipa yang rusak. Untuk nilai kerugiannya belum kami hitung,” kata Wurlaksono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya