SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang–Tiga jembatan dan 32 hektare (Ha) sawah di Kecamatan Salam, Magelang, rusak akibat banjir lahar dingin yang meluap dari Sungai Kali Batang.

Tiga jembatan yang jebol itu terletak di Desa Mantingan tepatnya di jembatan Dusun Keron, Jembatan Dusun Madon dan Jembatan Dusun Duet. Sebuah tanggul yang baru dibangun dengan proyek PNPM Mandiri senilai Rp 80 juta juga ikut rusak.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Akibatnya, material lahar dingin berupa pasir dan batu, masuk ke persawahan. Sebanyak 30 hektare sawah merupakan areal Desa Mantingan dan sisanya di wilayah Desa Salam, Kecamatan Salam.

“Warga kami gotong royong membersihkan jembatan keron secara manual, padahal material pasir dan batu sangat banyak. Tetapi banjir lahar dingin terus saja terjadi sehingga meluas,” kata Kepala Dusun Keron, Nurfa’udin, 44, di Kantor Balai Desa Mantingan, Kecamatan Salam, Magelang Selasa (30/11).

Asngari, 47, warga Dusun Duwet, Desa Mantingan menyatakan jebolnya jembatan di Dusun Madon, Desa Mantingan terjadi akibat tidak mampunya Kali Batang menahan material banjir lahar dingin. Padahal, jembatan Madon merupakan jembatan jalur evakuasi.

“Untung saja semalam penduduk Duwet sejumlah 670 warga (246 KK) sudah mengungsi di Balai Desa Tirto, Kecamatan Ngluwar,” tegas Asngari.

Asngari menegaskan jembatan Desa Madon sepaanjang sekitar 10 meter, merupakan jembatan penghubung antara Desa Mantingan, menuju ke Kecamatan Ngluwar yang sangat strategis dan banyak manfaatnya.

“Makanya begitu jembatan jebol tetap kita fungsikan dengan memasang bambu dan bilik bambu dipasang di atas sungai,” tegas Asngari.

Kepala Desa Mantingan, Siti Ngaisjah kepada detikcom menyatakan, akibat meluasnya banjir lahar dingin, sebanyak 2.151 warga Desa Mantingan terancam kehilangan mata pencaharianya.

Sebanyak 2.151 warga Desa Mantingan Kecamatan Salam itu terdiri dari 363 warga (113 KK) warga  Dusun Madon, 670 warga (246 KK) dari Dusun Duwet akibat bencana lahar dingin sebagian sudah mengungsi ke dua kantong pengungsian yaitu di Lapangan Garon, Kecamatan Ngluwar dan Balai Desa Tirto, Kecamatan Ngluwar.

“Untuk warga Desa Keron masih bertahan karena kondisi pemukiman di Dusun Keron lebih tinggi. Namun, sebanyak 30 hektare sawah yang terendam banjir lahar dingin 90 persen milik warga Keron,” tegas Ngaisjah.

Menurut dia, perangkat desa sudah melaporkan banjir ini ke Pemkab Magelang. Namun sejauh ini belum ada tanggapan karena Pemkab masih mengurusi pemulihan jebolnya DAM Kali Putih di Dusun Jengglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srumbung.

“Tidak ditanggapi alasannya kabupaten masih mengurusi pemulihan rusaknya dam Jengglik yang lebih dekat dari lereng Merapi,” tegas Ngaisjah.

Ngaisjah menambahkan, belum ada bantuan maupun relawan dari Tagana, Dinas Sosial Kabupaten Magelang dan Satpol PP untuk membantu warga memperbaiki sungai. Pantauan detikcom, tiga jembatan dalam kondisi rusak berat. Ratusan warga Desa Mantingan terutama laki-laki bergotong royong membersihkan dan memperbaiki jembatan. Persawahan tergenang pasir dan lumpur setinggi 20 cm.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya