Rabu, 13 Juli 2011 - 20:02 WIB

Lahan relokasi warga bantaran diduga diperjualbelikan

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Walikota Solo Joko Widodo menyatakan akan menyelidiki dugaan jual beli lahan relokasi warga bantaran sungai. Walikota juga menyatakan akan menyelidiki dana bantuan United Nation (UN) Habitat yang hingga kini belum dimanfatakan.

Sebelumnya, dana sebesar 8,98 miliar rupiah kepada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Griya Layak Huni hingga kini belum dimanfaatkan. Pasalnya, bantuan renovasi rumah tak layak huni (RTLH) dan ekonomi sebasar Rp 9 miliar baru bisa dicairkan Rp 12,5 juta. Sisa dana bantuan rumah itu terungkap dalam rapat kerja antara Komisi IV DPRD Solo dengan Bapermas beberapa waktu lalu. Bantuan yang diberikan UN Habitat kepada masyarakat miskin pada 2010 berupa renovasi RTLH dan bantuan usaha kecil.

Advertisement

Sementara itu, se­ki­tar 10 ru­mah war­ga re­lo­ka­si di Mi­pit­an, Mo­jo­so­ngo, Je­bres di­du­ga diperjualbelikan oleh war­ga pe­ne­ri­ma hi­bah (WPH). Lan­tar­an be­lum ada ser­ti­fi­kat ta­nah hak mi­lik (HM), ju­al be­li di­la­ku­kan atas da­sar ke­per­ca­ya­an. Har­ga ta­nah dan ru­mah ber­va­ria­si mu­lai da­ri Rp 25 ju­ta hingga Rp 27 ju­ta.

Menanggapi kasus ini, Walikota menyatakan akan bertindak hati-hati dan menanyai semua pihak terkait. Walikota mengakui bahwa isu ini cukup sensitif di kalangan mayarakat khususnya WPH. [SPFM/lia]

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif