Solo [SPFM], Walikota Solo Joko Widodo menyatakan akan menyelidiki dugaan jual beli lahan relokasi warga bantaran sungai. Walikota juga menyatakan akan menyelidiki dana bantuan United Nation (UN) Habitat yang hingga kini belum dimanfatakan.
Sebelumnya, dana sebesar 8,98 miliar rupiah kepada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Griya Layak Huni hingga kini belum dimanfaatkan. Pasalnya, bantuan renovasi rumah tak layak huni (RTLH) dan ekonomi sebasar Rp 9 miliar baru bisa dicairkan Rp 12,5 juta. Sisa dana bantuan rumah itu terungkap dalam rapat kerja antara Komisi IV DPRD Solo dengan Bapermas beberapa waktu lalu. Bantuan yang diberikan UN Habitat kepada masyarakat miskin pada 2010 berupa renovasi RTLH dan bantuan usaha kecil.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sementara itu, sekitar 10 rumah warga relokasi di Mipitan, Mojosongo, Jebres diduga diperjualbelikan oleh warga penerima hibah (WPH). Lantaran belum ada sertifikat tanah hak milik (HM), jual beli dilakukan atas dasar kepercayaan. Harga tanah dan rumah bervariasi mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 27 juta.
Menanggapi kasus ini, Walikota menyatakan akan bertindak hati-hati dan menanyai semua pihak terkait. Walikota mengakui bahwa isu ini cukup sensitif di kalangan mayarakat khususnya WPH. [SPFM/lia]