SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Makin maraknya permukiman baru menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyebabkan lahan pertanian di Kota Makmur menyusut rata-rata 1,2% per tahun.

Data tersebut menurut Bappeda adalah data hasil koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara itu data di Dinas Pertanian (Dispertan) menyebutkan lahan pertanian saat ini seluas 46.666 hektare (Ha).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perwakilan dari Bappeda dalam acara monitoring dan evaluasi kinerja tenaga honorer lepas tenaga bantu penyuluh pertanaian, Suwardi menyebutkan, selama ini sektor pertanian selalu menjadi sektor unggulan di Sukoharjo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dari dulu yang namanya sektor pertanian selalu menjadi sektor unggulan. Sampai sekarang pun masih,” jelasnya belum lama ini.

Ironisnya, sambung Suwardi, meski pertanian menjadi sektor unggulan namun kondisi itu kini terancam tidak bisa bertahan lama. Selain berkembang pesatnya sektor perdagangan dan industri, maraknya perumahan juga menjadi penyebab yang lain.

Suwardi menambahkan, lahan Kabupaten Sukoharjo sekarang ini bukan lagi lahan pertanian melainkan sudah menjadi lahan beton.

“Tahun 2009 kebetulan saya ikut Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan inventarisasi di Kartasura. Nah saya lihat di sana, lahan pertanian hampir-hampir tidak ada. Kemudian di Gonilan, Pabelan misalnya, lahannya sudah menjadi lahan beton semua,” ujar dia.

Dengan keadaan itu, Suwardi menambahkan, tidak hanya pemerintah daerah yang prihatin melainkan juga pemerintah provinsi. Oleh sebab itu, pemerintah provinsi selama ini selalu mengharapkan pemerintah daerah segera membuat peraturan daerah (Perda) mengenai lagan abadi atau lahan lestari.

aps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya