SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Rachman)

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak 495 hektare padi di Kecamatan Gemolong, Sragen puso pasa Juni lalu karena kekeringan.

Namun Dinas Pertanian (Dispertan) Sragen tetap optimistis target produksi padi tahun 2014 bisa terealisasi. Angka target produksi tahun ini yakni 587.944 ton gabah kering giling (GKG).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan target produksi padi tahun 2013 sebanyak 559.947 ton GKG. Sedangkan realisasi produksi tahun 2013 sebanyak 606.761 ton GKG.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Dispertan Sragen, Ekarini Mumpuni saat ditemui solopos.com di kantornya Selasa (15/7/2014) mengakui terjadinya puso di Gemolong. “Memang ada puso, tapi tidak seberapa. Kami tetap optimis bisa memenuhi target produksi,” kata dia.

Penjelasan senada disampaikan Kabid Produksi Padi Palawija dan Perlindungan Tanaman Dispertan Sragen, Padiyono. Menurut dia puso di Gemolong tidak akan begitu berpengaruh terhadap produksi padi. Dia menjelaskan daerah utara Sungai Bengawan Solo memang rawan air. Lahan pertanian di daerah tersebut masih banyak yang berstatus tadah hujan. Untuk itu petani di daerah tersebut diminta menanam  palawija pada musim kemarau.

“Untuk lahan tadah hujan sebaiknya jangan nekat ditanami padi pada musim kemarau. Pola tanam padi-padi-palawija baik untuk memutus siklus hama dan mensiasati minimnya ketersediaan air,” terang dia.
Padiyono melanjutkan ada sebagian petani yang nekat menanam padi di musim kemarau. Biasanya mereka mengandalkan sumur pompa atau air kali untuk memenuhi kebutuhan air.

Kebiasaan tersebut membuat tingkat konsumsi solar pada musim kemarau selalu tinggi. “Nanti akan dikendalikan dengan kebijakan sistem pembelian. Petani yang akan membeli solar harus punya rekomendasi dari Dispertan. Pengajuan rekomendasi dikoordinasi oleh kelompok tani,” kata dia.

Disinggung tentang serangan hama, Padiyono menyatakan tidak masif. Serangan wereng terjadi di beberapa daerah tapi tidak signifikan merusak kondisi tanaman.
Sementara pantauan Espos petani di sejumlah daerah sedang memanen padi. “Sekarang masih masa panen masa tanam II. Hasilnya lumayan bagus. Tapi biasanya hasil panenan terbaik pada musim kemarau,” urai Padiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya