SOLOPOS.COM - Yogyakarta Airport International atau Bandara YIA di Kulonprogo. (Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO -- Pembangunan airport city di bandara YIA tak luput menjadi perhatian PT Angkasa Pura (AP) I (Persero). Luas lahan sekitar 85 hektare yang dimiliki oleh Bandara YIA nantinya bakal disulap menjadi airport city yang berorientasi pada kegiatan kebandarudaraan dan mendukung kegiatan bisnis sehingga mampu menjadi destinasi wisata baru di Kulonprogo.

Dalam pengembangan Airport City di kawasan bandara YIA sendiri, PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) bekerjasama dengan PT Angkasa Pura Property (APP) sebagai anak perusahaannya. Angkasa Pura Property sendiri didirikan untuk mengembangkan lahan milik PT Angkasa Pura I baik di dalam maupun di luar area bandara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Area Manager II Angkasa Pura Property (APP) Ardiaz Kamil Nuryadin, mengatakan dalam pengembangan bandara YIA, APP fokus melakukan pendayagunaan lahan seluas sekitar 85 hektare yang merupakan bagian dari masterplan bandara YIA.

Adapun, pengembangan lahan tersebut akan berkonsep airport city yang berorientasi pada kegiatan kebandarudaraan dan mendukung kegiatan bisnis yang mampu menjadi destinasi wisata baru

"Pada tahap ini, APP masih dalam proses pencarian mitra dan penyusunan kelayakan proyek untuk menjamin keberlanjutan kegiatan usaha di airport city dalam jangka panjang," ujar Ardiaz saat dikonfirmasi pada Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Jual Elang Brontok dan Binturong, Warga Kulonprogo dan Mahasiswa Diringkus Polisi

Saat ini, pengembangan bandara YIA menjadi airport city masih fokus pada tahap awal pengembangan. Di antaranya, terkait dengan urusan perijinan dan pembangunan infrastruktur, utilitas, dan pematangan lahan seluruh kawasan.

Sejumlah Klaster

Konsep yang diusung oleh APP terkait airport city di YIA sendiri dikatakan oleh Sulung menggunakan konsep integrated facilities. Airport city sendiri di sejumlah negara mulai menjadi primadona destinasi wisata. Seperti di Incheon, Korea Selatan, misalnya, aerocity mengedepankan pasar komersial atau bisnis.

"Airport City YIA direncanakan dalam konsep integrated facilities yang berorientasi pada kegiatan kebandarudaraan maupun sebagai destinasi wisata baru bagi kawasan Kulonprogo dan DIY pada umumnya," kata Ardiaz.

Dengan lahan seluas 85 hektare, Angkasa Pura Property berencana untuk mengembangkan lahan tersebut ke dalam sejumlah klaster. Pengembangan yang ditujukan terhadap bandara YIA diharapkan dapat menarik pasar tidak hanya dari kota atau kabupaten setempat. Akan tetapi, juga dapat menjadi pusat kegiatan cultural and leisure dalam skala nasional maupun internasional.

"Hal inilah yang rencananya akan diimplementasikan oleh lima klaster yang nantinya bakal dibangun di kawasan airport city di bandara YIA. Klaster yang direncanakan di antaranya klaster Hotel MICE, Cluster Office & Residential, Cluster Warehouse & Logistic, Cluster Amenities, dan Cluster Theme Park," kata Sulung, sapaan akrab District Manager II Angkasa Pura Property (APP) ini.

Baca juga: Cegah Gagal Panen, Petani Kulonprogo Sekolah Lapang Iklim

Konektivitas Destinasi Wisata

Pembangunan Aerocity YIA sendiri sampai dengan tahap sekarang ini masih dilakukan secara bertahap. Pembangunan akan dilakukan bertahap menyesuaikan minat dan serapan pasar. "Estimasi pembangunan secara tuntas direncanakan dalam jangka waktu lima tahun dengan operasional kegiatan bertahap," kata Ardiaz.

Pemerintah kabupaten Kulonprogo juga menjadi aktor yang tidak luput ikut digandeng oleh APP. Sejumlah kerjasama bisa dikembangkan oleh kedua belah pihak dalam pengembangan kawasan airport city di bandara YIA.

"Termasuk penyediaan infrastruktur dan utilitas kawasan dapat melibatkan badan usaha milik daerah (BUMD). Ini untuk menjamin layanan kepada pengguna kawasan airport city. Lebih lanjut, integrasi layanan juga bisa dioptimalkan. Jika Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah memiliki rencana tata kawasan yang lebih makro," ujar Ardiaz.

Baca juga: Ambisi Sleman Cetak 1.000 Petani Milenial

Secara umum, Sulung menilai jika airport city di bandara YIA dapat meningkatkan konektivitas destinasi wisata. Maupun konektivitas supply chain dan logistic system yang terintegrasi. Sehingga diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi kawasan.

"Bagi pengelola airport, airport city YIA diharapkan mampu menjadi crowd puller yang mampu menciptakan kegiatan komersial yang independen. Juga membantu mengurangi ketergantungan kegiatan aeronautikal," kata Ardiaz.

"Dengan beroperasinya secara ultimate airport city YIA nantinya, diharapkan dapat menjaga stabilitas tingkat kunjungan ke airport. Yakni dalam kegiatan usaha yang berkorelasi dengan airport," sambung Ardiaz.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya