SOLOPOS.COM - Wisatawan mengamati objek wisata Pengklik Samas yang sepi, Selasa (9/1/2018). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Pengjunjung pengklik berkurang.

Harianjogja.com, BANTUL–Akibat banjir yang membawa debit air cukup besar pada akhir tahun lalu, laguna di objek wisata Pengklik Samas mendangkal. Akibatnya laguna yang terletak di Desa Srigading, Kecamatan Sanden tersebut makin sepi karena kapal jungkung kesulitan melaut.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Pantauan Harianjogja.com di tengah laguna, banyak sisa banjir berupa dahan dan ranting pohon yang masih tersisa. Dahan dan ranting pohon tersebut terlihat jelas dari pinggir laguna. Artinya, kedalaman laguna tersebut makin menyusut karena material pasir yang terbawa banjir.

Salah satu pelaku wisata setempat Mugari menuturkan laguna yang mendangkal membuat perahu kandas. Bahkan menurutnya saat air laguna sedang surut, muncul pulau pasir di tengah laguna. Pulau pasir tersebut akan kembali hilang saat air pasang yang biasanya terjadi di siang hari atau pagi hari. “Perahu jadi banyak nganggurnya. Padahal lumayan satu orang kena tarif Rp10 ribu kalau naik perahu,” katanya, Selasa (9/1/2018).

Padahal menurut Mugari, lima perahu jungkung tersebut juga dioperasikan hingga objek wisata hutan mangrove Baros yang terletak di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek yang tepat berada di sisi timurnya. Akses lewat laut itu jadi salah satu alternatif jalur wisata karena jalur darat yang berada di tengah sawah rusak parah. Sehingga wisatawan merasa cukup kesulitan melewati jalan tersebut. “Warung apung juga jadi sepi,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya