SOLOPOS.COM - Trio Lestari (ki-ka) Sandhy Sondoro, Glenn Fredly dan Tompi (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)

Solopos.com, BANYUWANGI — Grup Trio Lestari yang beranggotakan Sandhy Sondoro, Glenn Fredly, dan Tompi memperkenalkan salah satu lagu dalam album terbaru mereka yang akan dirilis tahun depan saat tampil di Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) 2013, Sabtu (16/11/2013) malam. Lagu bernuansa cinta tersebut sama sekali belum pernah dinyanyikan di hadapan publik dan belum diberi judul oleh ketiga musisi tersebut.

Sekitar 2.000 penonton pertunjukan BBJF 2013 di Pantai Boom, Banyuwangi, merupakan yang pertama mendengarkan lagu itu, sekaligus dimintai masukan untuk judulnya. Setelah berkomunikasi sekitar 10 menit dengan penonton untuk menceritakan gambaran lirik lagu, akhirnya Trio Lestari menyepakati salah satu usulan untuk judul lagu tersebut, yakni Gelora Cintaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lagu baru ini kami rilis tahun depan, sama sekali belum pernah kami nyanyikan di depan umum. Bahkan, kami masih saling debat untuk tentukan judul, makanya kami minta saran penonton Banyuwangi sebagai publik pertama yang mendengar lagu ini,” kata Tompi, salah satu anggota Trio Lestari.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat tampil di Banyuwangi, Glenn Fredly, Tompi dan Sandhy Sondoro membawakan sejumlah lagu yang mereka populerkan sebagai vokalis tunggal, seperti Menghujam Jantung, Selalu Denganmu, Januari, Terpesona, dan Tak Pernah Padam. Selain itu, Trio Lestari juga memberikan suguhan istimewa saat membawakan lagu khas Banyuwangi berjudul Ulan Andong dengan aransemen musik yang menawan.

“Sisi musikalitas masyarakat Banyuwangi sangat tinggi dan di sini budaya bermusiknya luar biasa dan beberapa musik etniknya juga menawan. Kami ingin membuat lagu dari inspirasi keindahan alam dan kekayaan budaya Banyuwangi,” tambah Glenn Fredly.

Selain Trio Lestari, ajang BBJF 2013 juga menyuguhkan penampilan salah satu ratu jaz Indonesia, Syaharani, bersama kelompoknya Queenfireworks. Mereka juga berkolaborasi dengan musisi etnik lokal untuk membawakan lagu khas Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) berjudul Pethetan.

Syaharani juga berduet dengan penari gandrung Banyuwangi yang sangat legendaris bernama Temu. “Saya kagum dengan dedikasi dan keahlian Temu. Orangnya enerjik, suaranya indah. Saya selalu terharu melihat kekayaan budaya lokal seperti ini,” ujar Syaharani yang tampak menangis terharu di atas panggung.

Sebagai musisi yang sudah berkeliling ke banyak daerah, Syaharani mengaku terkesan dengan kekayanan seni budaya Banyuwangi. “Saya akan terus berkolaborasi dengan musisi etnik lokal dan bikin klip video untuk lagu terbaru saya di Banyuwangi,” tambah Syaharani.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan konsep jazz pantai dipilih karena ingin pertunjukan jazz ini memberi sensasi baru dibanding yang biasa ditemui. “Semoga even wisata dan budaya seperti jazz pantai ini menjadi stimulan positif bagi daerah kami untuk terus membangun dengan tetap mempunyai basis kuat di bidang seni budaya,” jelas Anas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya