SOLOPOS.COM - Ilustrasi kalender Suku Maya. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Beberapa tahun silam, masyarakat seantero dunia digegerkan dengan kalender Suku Maya yang dianggap berakhir pada 21 Desember 2012. Akhir kalender Suku Maya itu kemudian dianggap sebagai kiamat meski akhirnya tak terbukti.

Kali ini, tafsiran baru tentang kalender Suku Maya muncul lagi. Dikutip Suara.com dari Sputniknews, Rabu (17/6/2020), ilmuwan bernama Paolo Tagaloguin menafsirkan kalender Suku Maya berakhir pada 21 Juni 2020. Hari itu kemudian dianggap sebagai akhir dunia alias kiamat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hari Ini Dalam Sejarah: 1885, Patung Liberty Tiba di New York

"Mengikuti kalender Julian, kita secara teknis berada di tahun 2012. Jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena pergantian ke kalender Gregorian adalah 11 hari," beber Tagaloguin.

Menurut Tagaloguin, masyarakat yang menggunakan kalender Gregorian selama 268 tahun terakhir sebenarnya terlalu cepat delapan tahun. "Selama 268 tahun menggunakan kalender Georgia [1752-2020], jumlah itu dikali 11 hari sama dengan 2.948 hari. 2.948 hari sama dengan delapan tahun," lanjutnya.

Tak Perlu Buru-Buru Beli Baru, Cari Penyebab dan Cara Atasi Ponsel Hang

Pada kicauannya di Twitter, Tagaloguin merujuk prediksi kiamat sebelumnya yang akan jatuh pada 2012 yang tak terbukti. Tagaloguin terkesan ingin mengatakan bahwa prediksi sebelumnya salah lantaran menggunakan kalender Gregorian dalam penghitungannya.

Sanggahan

Sementara itu, profesor arkeologi meso-Amerika di University College London, Inggris, Elizabeth Graham, secara tak langsung menyanggah gagasan teoritis Paolo Tagaloguin.

Proyek Pembangunan Gedung Serba Guna di Kurung Klaten Terancam Ditunda

Dia menyebut peradaban Suku Maya tidak pernah meramalkan kiamat melalui kalender atau apa pun. Sebaliknya, kalender Suku Maya menandai akhir dari siklus kalender 144.000 hari yang disebut baktun.

"Suku Maya tidak dihitung dengan apa yang kita sebut 'tahun'. Mereka hanya menggunakan beberapa hari. Jadi, mencari tahu persamaan dengan mengasumsikan suku Maya menghitung 'tahun' tidak akan berhasil," jelas Graham kepada Newsweek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya