Sragen (Solopos.com)–Seekor sapi milik Marwanto, 26, warga Gandu RT 15, Desa Sambiduwung, Tanon, Sragen mati mendadak pada Minggu (22/5/2011) sore.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kasus kematian sapi milik warga tersebut diduga disebabkan terjangkit antraks lantaran indikasi kematian sapi itu sama dengan kasus kematian sapi di Desa Ketro tahun 2010 lalu.
Indikasi kematian yang ditemukan tim Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, antara lain mulut mengeluarkan busa dan liur, perut sapi membesar pascakematian, pendarahan pada lubang anus dan
matinya mendadak.
Tim Disnakkan Sragen segera melakukan surveilan dan mengambil sampel suwab darah, suwab liur sapi dan organ telinga sapi. Sedangkan tim Puskesmas Tanon langsung memberikan obat antibiotik kepada Marwanto serta sejumlah tetangga lainnya.
“Kemarin sore sebelum mati, sapi itu kelihatan sehat. Saya sempat memberi pakan dan minuman kepada sapi. Belum habis pakannya, tiba-tiba sapi itu mati. Saya tak berani bertindak. Saya langsung menghubungi pihak kecamatan melalui desa untuk melaporkan kematian sapi ini,” tegas Matwanto saat dijumpai wartawan di rumahnya.
(trh)