SOLOPOS.COM - Petugas DLH Kabupaten Banyumas saat mengambil sampel air Sungai Serayu akibat kematian ribuan ikan, Kamis (7/4/2022). (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, BANYUMAS — Masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), kembali digegerkan dengan fenomena matinya ribuan ikan di tepi sungai, Kamis (7/4/2022). Padahal, peristiwa serupa, ditemukannya ribuan ikan mati di tepi Sungai Serayu, juga terjadi pekan lalu, Jumat (1/4/2022) dan hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Menanggapi peristiwa itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) terkait dengan kematian ribuan ikan secara mendadak di Sungai Serayu.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

“Pada Kamis [7/4/2022] kami kembali mendapat informasi jika ada ribuan ikan yang mabuk dan mati mendadak di Sungai Serayu. Pekan lalu juga ada kejadian serupa di Sungai Serayu,” kata Kepala DLH Kabupaten Banyumas, Junaidi.

Baca juga: Gawat! Ribuan Ikan di Sungai Serayu Mati, Tercemar Limbah B3?

Saat kejadian pertama pada hari Jumat (1/4/2022) hingga Sabtu (2/4/2022), kata dia, pihaknya melakukan pengecekan terhadap air Sungai Serayu guna mengetahui penyebab ikan-ikan tersebut mabuk dan akhirnya mati.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sampel air dari Sungai Serayu diketahui kadar padatan tersuspensinya melebihi baku mutu atau ambang batas. Kemudian, kadar chemical oxygen demand (COD) juga melebihi baku mutu, kadar oksigen terlarut sangat rendah, kadar nitrat melebihi baku mutu, kadar amoniak melebihi baku mutu, dan kekeruhan air sungainya juga cukup tinggi.

“Jadi, banyaknya ikan yang mati atau mabuk di Sungai Serayu itu dimungkinkan karena tingginya kandungan padatan tersuspensi atau lumpur dan menurunnya kadar oksigen,” katanya.

Kendati demikian, Junaidi belum bisa memastikan penyebab pencemaran air Sungai Serayu itu berasal dari kegiatan usaha. Namun informasi yang diperolehnya, hasil koordinasi dengan petugas Waduk Mrica Banjarnegara, pada 1 April 2022 telah dilakukan flushing (pembilasan) atau pembukaan saluran pelimpah (spillway) sehingga lumpur ikut terbawa aliran Sungai Serayu ke arah hilir.

Baca juga: 40.000 Benih Ikan Baceman Ditebar di Sungai Serayu, Ini Tujuannya…

“Ternyata kemarin [6/4/2022] ada flushing lagi [sehingga menyebabkan kematian ikan pada 7 April 2022]. Makanya, kami akan segera koordinasi dengan BBWSO di Yogyakarta. Kayak begitu [flushing] harusnya kan tidak diizinkan,” kata Junaidi.

Salah seorang warga Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Samin mengatakan ikan-ikan yang mabuk dan mati itu mulai terdampar di tepi Sungai Serayu pada Rabu (6/4/2022) malam hingga Kamis pagi. Hal itupun membuat banya warga yang berdatangan untuk memunguti ikan -ikan yang mabuk dan mati di tepi Sungai Serayu.

“Rata-rata bisa mendapatkan hingga satu karung. Namun yang pasti, jumlahnya tidak sebanyak pekan lalu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya