SOLOPOS.COM - Sukrelawan SAR bersama TNI, Polri, dan puskesmas, mengevakuasi petani yang meninggal akibat jebakan tikus berlistrik di persawahan Dukuh Bulakrejo, Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Selasa (28/7/2020). (Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Seorang petani asal Dukuh Bulakrejo RT 028/RW 001, Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Prapto Wiyono, 66, meninggal dunia diduga akibat tersetrum kawat jebakan tikus berlistrik di sawahnya, Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.

Petani tersebut dievakuasi petugas yang memakai pakaian hazmat. Dengan tambahan satu kasus ini, jumlah korban meninggal akibat jebakan tikus menjadi delapan kasus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anggota SAR Poldes Patihan, Alfyan Rendi Presetyo, saat dihubungi Solopos.com, Selasa malam, menceritakan peristiwa nahas itu. Menurut Rendi, sore itu petani Duyungan tersebut berangkat ke sawah untuk menyalakan jebakan tikus yang dialiri listrik dari genset.

Mimbar Virtual Politik Dinasti Bahas Gibran & Bobby di Pilkada: Ditunggu Pembuktiannya!

Mengetahui hal itu, anaknya, Siti, 26, menyusul ke sawah. Namun sesampainya di sawah Siti mendapati ayahnya sudah tergeletak telentang di pinggir sawah.

Tanpa pikir panjang, Siti langsung mematikan genset yang mengalirkan listrik ke jebakan tikus berlistrik di sawah milik petani Duyungan, Sragen, itu.

“Anak korban langsung mematikan genset dan berteriak meminta tolong warga sekitar sawah,” ujar Rendi, sapaan akrabnya.

Merasa Aneh Positif Covid-19 Tapi Sehat Bugar, Wawali Solo Tes Swab Mandiri Dan Ternyata Negatif

Kejadian itu lalu dilaporkan ke tim SAR. Begitu mendapat laporan, Rendi langsung berkoordinasi dengan Polsek Sidoharjo dan sukarelawan SAR lainnya.

Bupati Sudah Dapat Laporan

Kapolsek Sidoharjo, Sragen, AKP Agung Ari Purnowo membenarkan adanya peristiwa orang tersetrum jebakan tikus berlistrik tersebut. Bahkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pun sudah mendapat laporan peristiwa tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Sugeng Priyono, menyampaikan petani Duyungan itu pergi ke sawah sekitar pukul 18.30 WIB untuk memeriksa genset dengan tujuan memasang jebakan tikus.

Boyolali Tambah 20 Lagi Kasus Positif Virus Corona, Total Jadi 194 Orang

Setelah beberapa saat, kata Sugeng, anak korban menyusul dan melihat korban sudah tergeletak. Korban meninggal di lokasi kejadian yang diduga karena tersetrum. Ada luka bakar pada jempol kaki sebelah kanan.

Selain itu, Sugeng menyampaikan dari hasil pemeriksaan kawat jebakan tikus berlistrik milik petani Duyungan, Sragen, itu ditemukan ada bekas terbakar. “Peristiwa itu membuat keluarga shock. Sesuai permintaan keluarga, korban dievakuasi ke rumah duka untuk proses pemakaman,” jelas Sugeng.

Proses evakuasi melibatkan SAR dan sukarelawan lainnya, yakni dari BPBD Sragen, Polri, TNI, Puskesmas Sidoharjo, PMI, PSC 119. Juga Tim Inafis Polres Sragen, Sukarelawan SAR Poldes, SAR Semut Ireng, SAR MDMC, dan FKPPI.

Sukoharjo Tambah 51 Kasus Positif Covid-19 Baru Dalam Sepekan, Nakes Mendominasi

Sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberikan sosialisasi supaya petani tidak menggunakan aliran listrik untuk jebakan tikus. Sosialisasi digelar di Balai Desa Patihan.

Berselang 5 Hari Dari Kasus Di Sukodono

Sosialisasi yang dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sragen itu diadakan dengan mengundang perwakilan seluruh kelompok tani di wilayah Kecamatan Sidoharjo, termasuk dari wilayah Duyungan, Sidoharjo, Sragen.

Puluhan Baliho EA Cabup-Cawabup Dari PDIP di Pilkada Sukoharjo Diduga Dirusak

Meninggalnya petani Duyungan akibat jebakan tikus berlistrik ini hanya berselang lima hari dari kasus serupa yang terjadi di Sukodono, Sragen, Kamis (23/7/2020) lalu.

Petani di Sukodono itu meninggal akibat jebakan tikus yang dipasang menantunya. Jebakan listrik itu baru dipasang beberapa jam sebelum merenggut nyawa sang mertua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya