SOLOPOS.COM - Guguran lava dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (20/1/2021). (Antarafoto-Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, YOGYAKARTA -- Pada Selasa (26/1/2021) pagi ini Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran. Jarak luncurannya mencapai 1 kilometer ke hulu Kali Krasak dan Boyong.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan guguran awan panas terjadi pada pukul 05.01 WIB. Guguran awan panas itu memiliki tinggi kolom 400 meter dan tercatat di seismograph dengan amplitudo 25 mm berdurasi 104.08 detik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter (ke hulu Kali Krasak dan Boyong ) dengan tinggi kolom 400 meter di atas puncak," kata dia dalam keterangan resminya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pertama Sejak Merapi Siaga, Banjir Lahar Hujan Terjang Alur Kali Woro Klaten

Selain awan panas guguran, pada periode pengamatan sejak pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, BPPTKG mencatat 26 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter yang mengarah ke hulu Kali Krasak dan Boyong.

BPPTKG juga merekam satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan durasi 104,1 detik. Kemudian 65 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-25 mm dan durasi 15,2-127 detik, satu kali gempa hibrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm. Dan durasi 6,3 detik, serta satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan durasi 12,7 detik.

Aktivitas Tinggi

Sebelumnya, pada Senin (25/1) malam, BPPTKG juga mencatat tiga kali awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 600-1.000 meter dan 14 kali guguran lava pijar ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong dengan jarak luncur 300-700 meter.

Baca Juga: Ancaman Erupsi Merapi Berubah Arah, Wisata Bunker Kalidem dkk Tetap Tutup

Berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan dari 15 hingga 21 Januari 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Status Gunung Merapi masih dipertahankan pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

"Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ungkap Hanik Humaida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya