SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Konflik lahan Kentingan Baru, Jebres kembali memanas, Senin (13/12) hingga Selasa (14/12).

Pemicunya rencana pemasangan patok atau rekonstruksi lahan sengketa yang terletak di sisi timur Universitas Sebelas Maret (UNS) itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasar pengamatan Espos Selasa siang, penghuni Kentingan Baru dimotori ibu-ibu rumah tangga dan kaum perempuan memasang sejumlah spanduk penolakan rencana pematokan lahan.

Mereka juga berkumpul sejak pagi hari di pinggir Jl Ki Hajar Dewantara bermaksud mencegat tim rekonstruksi tanah. Bapak-bapak juga terlihat berkumpul di beberapa titik seperti di pos warga dan Sekretariat Paguyuban Bina Masyarakat Kentingan Baru.

Untuk mengantisipasi terjadinya bentrok dan tindakan anarkhitis, sejumlah personel Polsekta Jebres dan Koramil disiagakan di Kentingan Baru. Polisi meminta penghuni Kentingan Baru menjaga kondusivitas.

Yang perlu diantisipasi yaitu masuknya pihak-pihak luar seperti preman dalam konflik yang dimediatori Camat Jebres, Basuki Anggoro Hexa itu. Sementara rencana rekonstruksi lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Solo ditunda hingga Rabu (14/12).

“Menurut informasi pematokan lahan ditunda besok (Rabu-red). Hari ini Srikandi-srikandi Kentingan Baru bersatu padu menolak rekonstruksi. Begitu juga besok dan seterusnya, kami tolak rekonstruksi,” tegas Ketua Paguyuban Bina Masyarakat Kentingan Baru, Wiwik Tri Setyoningsih.

Alasan penolakan rekonstruksi tanah lantaran belum ada kesepakatan kedua pihak, utamanya penghuni lahan. Upaya rekonstruksi merupakan opsi yang diusulkan BPN dalam mediasi I di Aula Kecamatan Jebres dua bulan lalu.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya