SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wisegeek.com)

Kasus penculikan anak nyaris terjadi lagi di Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Peristiwa dugaan percobaan penculikan terhadap seorang bocah kembali mencuat di perbatasan Kecamatan Sukodono dan Tanon, Sragen dengan sasaran anak madrasah ibtidaiyah negeri (MIN), Selasa (8/11/2016) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiga orang siswi diduga menjadi sasaran seorang perempuan mencurigakan dengan iming-iming permen dan uang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa sore, penculik terdiri atas tiga orang perempuan dengan menaiki dua mobil Toyota Avanza warna hitam dan warna silver metalik.

Para warga sempat mencatat pelat nomor salah satu mobil tersebut. Tiga anak itu merupakan siswa dari MIN Ngijo, Tanon.

Seorang guru bahasa Arab MIN Ngijo, Tanon, Nurhida, 42, saat dihubungi Solopos.com, Selasa, mengatakan anak-anak kelas V sempat bercerita kepadanya tentang adanya dugaan percobaan penculikan pada jam pulang sekolah. Peristiwa itu bermula saat tiga orang siswi MIN pulang dengan menaiki sepeda angin.

Dia mengatakan sesampainya di jalan mereka didatangi seorang perempuan berkacamata dan memakai masker. Perempuan tak dikenal itu menawari permen dan uang seraya merayu anak-anak itu supaya masuk mobil.

“Anak-anak itu sempat ditanyai alamat rumahnya. Pada Senin (7/11), kepala MIN sudah mewanti-wanti agar tidak mudah percaya dengan orang tak dikenal karena banyak penculikan. Mungkin anak-anak ingat pesan kepala MIN dan mereka langsung berlari dan menaiki sepedanya. Tapi mobil itu masih mengikutinya sampai depan rumahnya, lalu pergi,” ujarnya.

Nurhida mengungkapkan ada dua mobil Toyota Avanza yang mengikuti mereka dari belakang, yakni berwarna silver dan hitam. Atas kejadian itu, dia meminta anak-anak lapor ke guru bahasa Indonesia. Ketiga anak itu merupakan anak kelas V MIN Ngijo, Tanon.

“Ada guru yang sempat mencatat pelat nomor salah satu mobil itu. Setelah diselidiki juga tidak menemukan mobil itu. Sebelumnya pernah ada peristiwa pada saat jam berangkat sekolah. Namun kronoligi kasus yang kedua itu saya belum begitu jelas,” ujarnya.

Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Irwan Junaidi, mengaku juga mendapat informasi dari grup Whatsapp (WA) tentang adanya seorang guru di daerah Sukodono yang mengisahkan adanya dugaan penculikan di sekolah dasar (SD) dekat rumahnya, Selasa pagi. Irwan membacakan isi WA itu.

“Ada [percobaan] penculikan terhadap tiga anak. Yang dua anak sempat masuk ke mobil Toyota Avanza warna hitam. Saat melihat kedua temannya berontak, teman yang masih di luar mobil itu langsung lari seraya berteriak meminta tolong. Syukurnya ada seorang pelajar SMA dari Sukodono yang berhenti. Kemudian dua anak itu dilepaskan. Mereka masih trauma,” katanya.

Irwan mengaku isi WA itu diteruskan kepada para kepala MI dan kepala Raudlatul Athfal (RA) se-Kabupaten Sragen. Dia berharap dengan mengetahui ada peristiwa itu para kepala MI dan RA bisa waspada untuk menjaga dan melindungi peserta didiknya. “Saya belum tahu kebenaran berita itu. Saya hanya mendapat WA dari grup,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya