BOYOLALI–Penemuan bayi tanpa identitas kembali terjadi di wilayah Boyolali. Setelah di Cepogo, sehari berselang giliran warga Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, yang dikagetkan oleh penemuan seorang bayi perempuan di depan rumah warga, Senin (26/12) pagi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Bayi perempuan yang diduga baru berusia 48 jam tersebut kemudian dibawa dan dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali. Mengingat kondisi bayi agak kedinginan, maka dia dirawat di inkubator supaya suhu tubuhnya tetap stabil.
Dari informasi yang dikumpulkan Solopos.com di tempat kejadian, bayi tersebut dibuang di pojok kanan depan rumah Heri Wahyudi, 38, warga Wonosari RT 4/RW 8, Kalurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Heri pula yang kali pertama mengetahui keberadaan bayi malang tersebut pada pukul 05.15 WIB. Saat ditemukan bayi masih terlihat merah, atau belum terlalu lama lahir.
“Waktu itu Heri sedang menyapu halaman rumah. Tiba-tiba dia melihat benda yang bergerak-gerak di pojok depan rumah. Setelah didekati ternyata seorang bayi. Bayinya diletakkan begitu saja di tanah tanpa alas, hanya pakai baju yang melekat di badan. Pak Heri kemudian membawa bayi itu ke teras rumah dan memanggil istrinya,” kata Sugeng, tetangga Heri, ketika ditemui Solopos.com di Kemiri.
Penemuan bayi pun dilaporkan ke Polsek Mojosongo. Warga pun berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat secara langsung. Bayi sempat diperiksa bidan setempat sebelum dibawa ke RSUD Pandan Arang. Dari hasil pendataan, bayi memiliki panjang 48 cm dan berat 2,2 kg, sedangkan rambutnya agak berombak. Sang bayi mengenakan baju putih bermotif yang didalamnya terdapat tulisan KB/L2. Diduga pakaian yang dikenakan bayi tersebut bukan barang baru.
Lurah Kemiri, Darmono, mengatakan ketika ditemukan suhu tubuh bayi si bawah normal. Untuk sementara kebutuhan pakaian bayi dicukupi oleh pihak kalurahan. Menurut Darmono, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertrans) Boyolali sudah berjanji membantu, terutama dalam pengadaan popok dan pakaian.
(yms)