Solopos.com, KARANGANYAR — Bangunan sekolah rusak akibat diterjang longsor kembali terjadi di Kabupaten Karanganyar. Kali ini bangunan ruang kelas SMP Negeri 1 Jenawi yang ambrol dihajar longsor pada Kamis (21/4/2022). Beruntung saat kejadian kelas dalam kondisi kosong sehingga tak ada korban pada peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Bagus Darmadi, menuturkan ruang kelas di SMP Negeri 1 Jenawi ambrol setelah tertimpa material talut yang longsor. Bencana itu dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi sekitar pukul 12.30 WIB.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Talut belakang sekolah ini ambrol dan menimpa bangunan ruang kelas. Tembok bangunan ruang kelas ini sampai jebol,” kata dia kepada Solopos.com.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Bagus menambahkan, kejadian talut ambrol menimpa ruang belajar terjadi seusai kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Duh, SD di Ngargoyoso Ini Langganan Diterjang Longsor
Begitu menerima laporan dari kepala sekolah, tim BPBD beserta sukarelawan langsung menuju ke lokasi kejadian. Mereka gotong royong memberishkan lokasi dari material longsor.
Sementara itu, Camat Jenawi, Sunarto, mengatakan pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah tak lama setelah kejadian. Koordinasi dilakukan untuk menentukan apakah sekolah diliburkan atau tidak.
“Kerusakannya memang cukup parah. Ini sedang kita koordinasikan, apakah sekolah diliburkan atau tidak,”katanya.
Sebelumnya talud lapangan Desa Berjo longsor dan menimpa salah satu ruangan di SDN 1 Berjo, Kecamatan Ngargoyoso pada Selasa (19/4/2022).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, mengatakan longsor tersebut tidak membuat kegiatan belajar mengajar di SDN 1 terhenti karena sedang melaksanakan ujian. Longsor menimpa bangunan perpustakaan sehingga tidak menggangu kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Talut Lapangan Longsor Lagi, Kini Jebol Tembok SDN 1 Berjo Ngargoyoso
“Kami meminta kepada kepala desa untuk bangun talut permanen yang kuat karena di dekat sekolah,” ucap Yopi.