Lagi, 25 pejabat Boyolali dimutasi

Boyolali (Solopos.com) – Sebanyak 25 pejabat di lingkup Pemkab Boyolali dimutasi. Pergantian dan pelantikan pejabat dilakukan oleh Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto di Pendapa Pemkab, Selasa (7/6/2011). Sejumlah pejabat yang dimutasi itu meliputi pejabat eselon III dan IV.

“Langkah mutasi ini dilakukan sebagai penguatan organisasi,” papar Wabup kepada wartawan, Selasa. Wabup menambahkan mutasi bertujuan untuk mengontrol organisasi. Selain itu, juga untuk pembinaan karier.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, untuk meniti karier yang mengarah pada kenaikan jabatan atau pangkat sebaiknya menjajaki karier tidak dalam satu instansi saja. Semakin banyak kiprahnya di berbagai instansi semakin menambah bagus rekam jejak dan akan segera naik pangkat.

Beberapa pejabat yang dimutasi antara lain Nugroho yang semula menjabat Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) menjadi Camat Klego. Paiman, Kabag Perencanaan Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjadi Camat Banyudono. Sementara Jaka Diyana, Camat Banyudono menjabat Kabag Pemerintahan Desa. Sedangkan Camat Klego sebelumnya, Sugito pensiun.

“Dua bulan sekali ada pejabat yang pensiun. Jangan sampai ada kekosongan jabatan yang terlalu lama. Oleh karena itu, pergantian segera dilakukan,” imbuhnya. Agus mengungkapkan setiap pimpinan mempunyai buku biru. Buku itu berisi penilaian terhadap bawahannya. Para pejabat eselon III misalnya, yang menilai adalah pejabat di atasnya. Penilaian itu meliputi kepatuhan, ketaatan dan kedisiplinan terhadap peraturan.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam bertugas mempunyai aturan yang harus ditaati. Adalah PP nomor 53tahun 2010 yang mengatur tentang disiplin PNS. Agus menjelaskan peraturan yang ada dalam PP tersebut merupakan rambu-rambu yang harus ditaati. “Aturan di PP itu justru lebih kejam. Misalkan saja PNS yang tidak masuk selama lima hari berturut-turut pada hari keenamnya bisa dikenai sanksi,” terangnya.

rid