SOLOPOS.COM - Striker Persis Solo Tri Handoko menggiring bola dibayangi bek Persibat Batang Dani dalam laga uji coba di Stadion M. Sarengat Batang, Rabu (28/2/2018). (istimewa/ofisial Persis Solo)

Laga uji coba menyajikan duel Persibat vs Persis.

Solopos.com, BATANG — Persis Solo gagal membalas kekalahan kala bertemu Persibat Batang di laga uji coba di Stadion M. Sarengat Batang, Rabu (28/2/2018).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Dalam laga uji coba itu, kedua tim yang bakal berkompetisi di Liga 2 Indonesia musim depan itu sama-sama tak mampu memecah kebuntuan selama 90 menit bertanding. Di laga sebelumnya, Senin (19/2/2018), Persis Solo dipermalukan Persibat Batang di kandangnya sendiri dengan skor 0-1.

[Baca: Persis Diimbangi Persibat 0-0]

Dalam pertandingan itu, M. Wahyu dkk. didampingi asisten pelatih berlisensi C AFC, Hariyadi “Puthul” dari pinggir lapangan. Ini karena Persis Solo belum memiliki seorang pelatih kepala setelah Freddy Muli mengundurkan diri. Asisten pelatih Marwal Iskandar belum bisa mendampingi tim karena masih menempuh pendidikan pelatih untuk mendapat lisensi A AFC.

“Iya benar, tadi minim peluang. Latihan yang dijalani anak-anak selama ini memang belum menyentuh materi strategi bermain. Rencana pada pekan depan, mulai kita asah itu [strategi bermain],” kata Hariyadi “Puthul” seusai pertandingan melalui Media Officer Persis Solo.

Sementara itu, Pelatih Persibat Batang, Daniel Roekito, mengakui kondisi lapangan kurang mendukung bagi kedua tim untuk menunjukkan permainan terbaik. Menurutnya, kedua tim sama-sama kesulitan mengembangkan permainan karena lapangan masih dalam tahap perawatan.

“Kami mohon maaf karena lapangan kemarin dipakai tim junior pada saat hujan sehingga kurang layak dipakai. Itu berdampak pada permainan kedua tim. Teknik bermain mereka jadi tidak kelihatan karena sama-sama susah bermain dengan kondisi lapangan seperti itu,” kata pelatih yang pernah membawa Persik Kediri Juara Liga Indonesia pada 2006 ini.

Daniel Roekito menilai para pemain Persis Solo lebih unggul dari segi teknik individu. Bila lapangan dalam kondisi bagus, dia berencana menerapkan pressing ketat kepada para pemain Persis supaya tak ada kesempatan untuk mengembangkan permainan. Namun, pressing ketat itu tak perlu dilakukan karena kondisi lapangan tidak mendukung.

“Ada banyak hal yang perlu dievaluasi. Kami ingin memperbanyak uji coba untuk memantapkan mental bertanding anak-anak. Anak-anak harus dibiasakan menghadapi situasi sulit di lapangan. Kalau tidak, anak-anak bisa manja. Sudah kalah teknik masih manja, itu sinyal bahaya,” papar Daniel Roekito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya