SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, JOGJA– Pemda DIY telah mengirimkan 15 sampel untuk diperiksa Whole Genome Sequencing (WGS) guna mengidentifikasi kemungkinan adanya varian Omicron. Klaster keluarga di Kulonprogo dengan penularan cepat mendapatkan perhatian khusus.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menjelaskan hingga Kamis (13/1/2021) jumlah sampel yang dikirim untuk diperiksa WGS ada 15 sampel. Terdiri atas delapan sampel dari Kulonprogo yang dan tujuh sampel dari Kota Jogja. Estimasi pemeriksaan sampel tersebut butuh waktu sekitar dua pekan. Karena baru dikirim beberapa hari lalu, sehingga sampai Kamis belum ada hasil yang keluar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk yang Kulonprogo dikirim tiga hari lalu ada delapan sampel itu dari dua keluarga, Kota Jogja tujuh sampel baru kemarin, jadi lebih dahulu yang Kulonprogo,” kata Pembajun di sela-sela Vaksinasi Booster di JEC, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Ini Persiapan DIY Hadapi Penyebaran Varian Omicron 

Pembajun mengakui delapan sampel yang klaster di Kulonprogo langsung dikirim meski tidak semuanya memiliki CT Value di bawah 30. Alasannya, selain karena penularannya terjadi cepat juga berada dalam lingkungan keluarga. Saat daerah ditarget pusat mengirimkan 70 sampel setiap bulan. Adapun sampel tersebut dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates dan Laboratorium FK KMK UGM.

“Kriterianya CT di bawah 30, dalam satu keluarga banyak yang positif, mungkin awalnya dari 11 ada 8 yang dikirim, saya lihat CT di bawah 30 tidak sampai delapan [orang], tetapi karena dalam satu area, kondisi saat ini biar aman sehingga diperiksakan delapan sampel. Tetapi semoga tidak [Omicron],” katanya.

Ia menambahkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan Omicron, Pemda DIY telah meminta rumah sakit untuk bersiap mempersiapkan bed untuk pasien Covid-19. Selain itu mendorong berfungsinya kembali isolasi terpadu. Pembajun memastikan terkait tenaga medis di Isoter tersebut sewaktu-waktu bisa dipanggil untuk bertugas jika dibutuhkan.

“Semua rumah sakit kami minta siaga, minimal 30 persen dari tempat tidur harus disiapkan untuk antisipasi [lonjakan kasus]. sedangkan untuk RS swasta sekitar 20 persen, kami juga mendorong isoter, termasuk kami berharap telemedicine bisa berfungsi,” katanya.

Baca juga: Jangan Panik! Obat Ini Diyakin Ampuh Lawan Varian Omicron

Antisipasi lain, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak bosan dalam mematuhi protokol kesehatan. Menggunakan masker dan jaga jarak harus tetap dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya