SOLOPOS.COM - Suasana Labuhan Ageng di Pantai Sembukan, Wonogiri, beberapa tahun lalu. (Dok. Solopos)

Solopos.com,Wonogiri -- Tradisi upacara adat Labuhan Ageng di Pantai Sembukan, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri diselenggarakan secara tertutup dan terbatas, Rabu (19/8/2020) sore.

Tradisi yang biasa dilakukan warga Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, pada malam 1 Sura atau 1 Muharam tersebut terpaksa dilakukan secara tertutup karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Paranggupito, Sulistiyani, mengatakan Labuhan Ageng dilaksanakan secara sederhana dan terbatas. Jika biasanya diikuti oleh warga dari luar Paranggupito, kali ini hanya diikuti warga setempat.

Hore! 10 Desa di Sragen Dapat Hibah Air Minum Perdesaan, Ini Daftarnya

Ia menjelaskan pada acara adat tersebut peserta dibatasi maksimal 100 orang. Hal itu sudah mendapat izin dari Bupati Wonogiri dan dinas terkait.

Sementara, rangkaian acara secara umum sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Sulistiyani menjelaskan acara diawali dengan penyembilan satu ekor sapi di rumah Kepala Desa Paranggupito.

Rangkaian acara Labuhan Ageng di Sembukan selanjutnya adalah membawa kepala, kaki, dan ekor sapi dan diusung ke Pantai Sembukan. Setelah sampai di pantai diserahkan kepada juru kunci dan dilarung ke pantai.

Pelaku Penganiayaan Guru Ngaji di Sukoharjo: Korban Tidak Sopan Saat Tanya Alamat

Tetap Ada Iring-Iringan Warga

"Saat perjalanan ke pantai ada iring-iringan warga juga, istilahnya dikawal," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Dia menambahkan prosesi upacara dimulai pukul 17.00 WIB sembari menunggu matahari tenggelam sebagai tanda beralihnya bulan baru 1 Sura.

Sebelum acara dimulai, jalan menuju pantai tetap ditutup untuk umum termasuk masyarakat dari Paranggupito. Jalan menuju pantai baru dibuka ketika rombongan upacara adat Labugan Ageng akan melintas.

Sambut 1 Sura, Ritual Larap Selambu di Sragen Digelar Tertutup & Rebutan Air Ditiadakan

Dia memastikan ada penjagaan ketat sepanjang acara adat itu berlangsung. "Semua peserta diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Jadi harus disiplin," kata Sulistiyani.

Labuhan Ageng merupakan upacara adat di Pantai Sembukan, Wonogiri, sebagai wujud rasa syukur sekaligus menyambut tahun baru Hijriyah.

Sesuai adat di sana, biasanya ada pertunjukan kesenian Kethek Ogleng dan wayang kulit di sela-sela acara. Saat mengiring kepala sapi ke pantai, biasanya diiringi dengan gunungan yang berisi hasil bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya