SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir. (Instagram/@erickthohir)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan laba bersih konsolidasi BUMN per kuartal III/2022 telah melampaui kinerja setahun penuh pada 2021.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, sampai dengan kuartal III/2022 yang belum diaudit, laba bersih konsolidasi BUMN tercatat sebesar Rp155 triliun. Naik 24 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun penuh 2021 yang sebesar Rp124,7 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sampai dengan kuartal III/2022, itu untuk tiga tahun terakhir, termasuk saat Covid-19 [2020- kuartal III/2022], total kontribusi BUMN kepada negara sebesar Rp1.198 triliun dari pajak, bagi hasil, PNBP, dan dividen. Nilai tersebut lebih tinggi Rp68 triliun dari kumulatif 3 tahun [2017-2019] yang sebesar Rp1.130 triliun,” terangnya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR seperti dilansir Bisnis.com, Senin (5/12/2022).

Menurutnya, kinerja laba konsolidasian serta kontribusi BUMN sudah menunjukkan adanya konsolidasi, efisiensi, dan fokus pembangunan ekosistem. Erick juga menegaskan dalam laporan keuangan, sebenernya laporan buku laba konsolidasian BUMN per kuartal III/2022 mencapai Rp209 triliun.

Namun, nilai tersebut termasuk laba hasil restrukturisasi Garuda senilai Rp54 triliun. “Kami hanya bicara laba cash, kalau cash dan noncash digabungkan bisa mencapai Rp209 triliun. Kami tidak masukan karena belum tentu ada noncash besar lagi tahun depan seperti restrukturisasi ini,” katanya.

Baca Juga: Wali Kota Gibran Pastikan Tak Libatkan Seniman Ibu Kota untuk Nikahan Kaesang

Lebih lanjut, Erick memamerkan return emiten BUMN juga memberikan performa yang lebih baik dibandingkan dengan sektor swasta. Berdasarkan datanya, capital gain emiten BUMN mencapai 8,2 persen, sementara kumulatif dividen sebesar 9,8 persen.

Dengan demikian, total pengembalian atau return yang diterima pemegang saham mencapai 18 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan swasta yang hanya 10,8 persen. “Yang menggembirakan, kalau lihat benchmarking private sector di bursa, capital gain dan kumulatif dividen, konsolidasi BUMN kita bisa 18 persen return-nya, lebih baik dari private sector yang sebesar 10,8 persen,” jelasnya.

Hal ini yang membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) lanjutnya bersemangat bekerja sama dengan Kementerian BUMN. Alasannya, karena BUMN menjadi salah satu penopang pertumbuhan bursa, secara nilai terangnya BUMN yang melantai berperan 25 persen menjadi penggerak bursa.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Laba BUMN Tembus Rp155 Triliun Kuartal III/2022, Lampaui Setahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya