SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo meraup pendapatan fantastis pada 2018 lalu. Pendapatan itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah taman satwa tersebut.

Dalam laporan keuangan yang dipaparkan di Rapat Usaha Pemilik Saham (RUPS), Rabu (27/2/2019) lalu, TSTJ pada 2018 mendapatkan laba bersih usaha senilai Rp1,4 miliar. Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, lonjakan kenaikan besar-besaran pendapatan bersih TSTJ dimulai pada 2017 dengan kenaikan 360,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 2015 tercatat laba bersih usaha yang didapatkan TSTJ senilai Rp223.957.864 sedangkan 2016 hanya meningkat sebanyak 4,83 persen menjadi Rp234.765.886. Kemudian pada 2017 pendapatan TSTJ naik pesat menjadi Rp1,081 miliar dan pada 2018 kembali naik sebesar 37,51 persen menjadi Rp1,48 miliar.

Direktur TSTJ Solo Bimo Wahyu Widodo mengatakan naiknya pendapatan terjadi karena perbaikan di sektor pelayanan dan fasilitas. Peningkatan tersebut mengakibatkan lonjakan jumlah pengunjung 2017 dan 2018 yang mempengaruhi penghasilan dari sisi penjualan tiket masuk dan tiket parkir.

“Kalau dilihat dari data kan ada kenaikan jumlah pengunjung. Kami mendapatkan hasil dari penjualan tiket masuk dan tiket parkir. Meningkatnya jumlah pengunjung itu dari hanya 300.000 orang pada 2015 menjadi 500.000 orang pada 2018,” jelasnya belum lama ini.

Dengan adanya peningkatan tersebut, Bimo mengatakan akan terus melakukan perbaikan pada layanan kepada pengunjung dan perbaikan kandang hewan. Selain itu, fasilitas seperti boks mesin ATM juga dibangun untuk memfasilitasi pengunjung. Selain itu, Bimo juga menambah target pengunjung pada 2019.

“Tahun 2019 kami menambahkan target menjadi 550.000 pengunjung setahun. Sama dengan wisata lainnya, tentu kami terus menaikkan target dibandingkan pencapaian sebelumnya,” bebernya.

Salah satu Dewan Pengawas TSTJ Sutarto mengatakan pencapaian laba bersih TSTJ pada 2018 adalah yang tertinggi sepanjang sejarah sejak kebun binatang itu dibangun pada 1976. Dia berharap dengan terus naiknya pendapatan TSTJ mampu menjadi salah satu ikon pariwisata di Kota Solo.

“Saya tentu berharap ke depannya menjadi lebih baik lagi. Dengan pencapaian ini menjadi cambuk bagi kami agar bisa menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dengan sistem administrasi, tata kelola keuangan dan operasional, serta didukung sumber daya manusia yang mumpuni semoga TSTJ menjadi ikon pariwisata di Solo,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya