Johannesburg–Brazil selalu nyaman bertemu tim bertipe menyerang seperti Cile. Menghadapi lawan bergaya agresif, Tim Samba justru lebih mudah mengembangkan permainan.
Meskipun menyadari keuntungkan yang bakal dituai Brazil, skuat Cile enggan mengubah filosofi permainan kala kedua tim berjibaku di babak 16 Besar Piala Dunia 2010, Selasa (29/6) dini hari WIB.
La Roja, julukan Cile, selalu antusias menggedor pertahanan lawan. Hal itu selalu mereka suguhkan dalam tiga pertandingan di fase Grup H. Hasilnya, Cile mendulang dua kemenangan dan hanya sekali kekalahan. Namun gaya menyerang kerap kali meninggalkan lubang di belakang. Situasi seperti itu bakal menjadi sasaran eksploitasi Kaka cs. Apalagi dua bek regular Cile, Gary Medel dan Waldo Ponce, sedang menjalani sanksi larangan bermain.
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Gaya cenderung bertahan terbukti ampuh meredam agresivitas Tim Samba, seperti yang dilakukan Korea Utara di fase Grup G. Meski menang 2-1, Brazil dibuat frustrasi menembus rapatnya pertahanan lawan.
Meski demikian, Cile tak tertarik mengadopsi taktik bertahan. La Roja tetap pede mengusung pola impresif meski berpotensi memudahkan Brazil menyerang balik.
“Cile akan menghormati Brazil, tapi kami bakal memainkan gaya sendiri. Kami akan menekan dan menyerang dari berbagai sisi,” ikrar gelandang Cile, Arturo Vidal, seperti dilansir canadianpress.com, Minggu (27/6).
Pernyataan Vidal diamini oleh rekan setimnya, Jean Beausejour. “Saya memperkirakan sebuah pertandingan terbuka. Sepertinya kami tak ingin sedikitpun mengubah apa yang selama ini kami lakukan, siapapun lawannya. Dengan tradisi dan sejarah mereka, Brazil pasti juga berusaha menyerang,” ungkap Beausejour.
JIBI/SOLOPOS/yms
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
