SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Pengakuan La Nyalla Mattalitti bahwa dirinya ikut menyebarkan tabloid Obor Rakyat dan fitnah bahwa Joko Widodo (Jokowi) terkait PKI, menimbulkan polemik. Partai Gerindra menegaskan tidak pernah menginstruksikan kadernya untuk menyebarkan fitnah seperti itu.

Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid menjelaskan bahwa pernyataan La Nyalla itu tidak ada kaitannya dengan partai Gerindra. Bahkan dia menegaskan Partai Gerindra tidak mengambil kebijakan untuk memerintahkan kadernya menyebarkan isu Jokowi komunis atau anak PKI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Partai Gerindra, pemimpin Partai Gerindra, tidak pernah berfikir, apalagi mengambil kebijakan, apalagi memerintahkan kepada kader dan anggotanya untuk menuduh Jokowi sebagai komunis atau anak komunis atau anak PKI,” kata Sodik saat dihubungi wartawan, Rabu (12/12/2018), dilansir Suara.com.

Oleh sebab itu Sodik mengungkapkan kalau pengakuan La Nyalla yang pernah menyebarkan fitnah Jokowi murni dari inisiatif La Nyalla sendiri. “Pernyataan dan tuduhan La Nyalla masa lalu, bahwa Jokowi seorang komunis dan atau anak komunis, merupakan inisiatif dan pernyataan pribadi sendiri,” ujarnya.

Sementara, terkait isu Jokowi anak komunis atau keturunan PKI, Sodik menilai hal tersebut bukanlah sebuah tuduhan. Sodik menyebut kalau hal itu harus diselidiki dengan menggunakan dokumen negara.

“Perihal komunis atau PKI-nya Jokowi, keluarganya dan juga orang lain, bukan untuk dituduhkan tapi bisa diselediki dan dicocokan dengan dokumen keamanan negara, secara jujur dan berbasis data,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Mantan Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti menyambangi kediaman Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta pada Selasa (11/12/2018).

Sebelumnya, La Nyalla Mattalitti mengungkapkan bahwa dirinya lah yang menyebarkan Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura. “Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan Obor [Rakyat] di Jawa Timur, Madura,” ungkap La Nyalla di Jakarta, Selasa (11/12/2018), dilansir Bisnis/JIBI.

Saat menyambangi kediaman calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua Kadin Jawa Timur itu membeberkan motifnya menyebarkan isu tersebut. Menurut La Nyalla, saat itu dirinya berada di pihak oposisi yang mendukung Prabowo Subianto dan cara tersebut dipilihnya untuk menjatuhkan lawan politik.

“Waktu itu wajar saya bilang gitu karena oposisi, oposisi kan apa aja dihajar lawannya. Karena sekarang saya bukan oposisi, saya harus tobat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya