SOLOPOS.COM - Ratusan orang yang tergabung dalam FUIS menggelar aksi damai mengutuk Presiden Immanuel Macron yang menghina Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (6/11/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan orang berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Sragen (FUIS) menggelar aksi bela Islam untuk mengutuk Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sudah menghina Nabi Muhammad SAW.

Foto-foto Macron diletakkan di tengah Jl Raya Sukowati dan dilindas puluhan kendaraan bermotor yang melintasi jalan tersebut selama aksi di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada lima foto yang dipasang di tengah jalan. Sejumlah peserta aksi mengdokumentasikan foto-foto Presiden Macron yang dilindasi para pengguna jalan baik motor dan mobil yang lewat.

Aksi itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan persebaran Covid-19, seperti memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan. Namun, untuk kerumunan orang tak bisa dihindari. Ratusan orang berkerumun di antara dua air mancur raksasa di alun-alun itu.

Aparat Polres Sragen menyiapkan personel sebanyak 335 orang plus bantuan personel dari Brimob Polda Jateng sebanyak 135 orang. Total personel sebanyak 470 orang itu hanya berjaga-jaga di sekitar alun-alun dan kompleks perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi pun menyaksikan pelaksanaan aksi damai itu dari kejauhan.

"Dalam pelaksanaan aksi ini tidak bisa menghindari kerumunan. Mestinya kerumunan orang itu dihindari karena potensi penularan ada di kerumunan. Koordinator lapangan sudah diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan. Yang penting pelaksanaan berlangsung aman dan kondusif," ujar Kapolres.

Duar! Kasus Baru Covid-19 di Klaten Meledak Lagi, Tambah 31 Sehari & 1 Korban Jiwa

Ketua FUIS Sragen Mala Khunaefi saat ditemui wartawan menyatakan umat Islam mengutuk keras Presiden Prancis Emmanuel Macron. Sebagai bentuk protes, Mala menyatakan umat Islam Sragen siap memboikot produk-produk Prancis. "Umat Islam wajib tidak memakai produk-produk Prancis," ujarnya.

Terkait dengan protokol kesehatan, Mala sudah menyampaikan kepada peserta agar tetap mentaati protokol kesehatan, seperti pakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, tetapi Mala menyadari tidak bisa mencegah orang untuk berkerumun.

"Kami sudah sampaikan untuk taat protokol kesehatan tetapi karena orang banyak tidak bisa mengaturnya. Jumlahnya sampai 2.000 orang," klaimnya.

Polres Klaten Gencarkan Razia Penambangan dan Angkutan Galian C di Lereng Merapi

Koordinator Persaudaraan Alumni 212 Soloraya, Raden Jayendra Dewa, mengajak umat islam bersatu untuk membela Islam. Dia mengatakan umat Islam yang ada di kabupaten, provinsi, dan nasional harus bersatu dan musuh terbesar umat Islam itu perpecahan.

"Jangan dipecah belah. Umat harus bersatu," ujarnya.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kabag OPS Polres Sragen Kompol Yohanes Trisnanto mengatakan berdasarkan pemberitahuan yang masuk ke Polres, peserta aksi yang dilaporkan berkisar 150-200 orang tetapi dari pendalaman intelijen ternyata peserta aksi lebih banyak karena massa Soloraya juga diundang.

"Kami tidak under estimated sehingga menyiapkan personel sebanyak 470 orang untuk pengamanan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya