SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Komisaris Utama PT Bantul Indonesia Golsport M Kusnaeni meminta PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk merevisi jadwal kompetisi Liga Prima Indonesia yang sudah bergulir kembali pada 26 November lalu.
   
“Seharusnya LPIS segera mendata ulang peserta IPL selain tentunya juga merevisi jadwal pertandingan. Itu harus dilakukan dalam pekan ini mengingat kompetisi sudah digulirkan,” ujarnya di sela pertandingan perdana Persiba Bantul, Sabtu (26/11) pekan lalu.
   
Jika tidak segera direvisi, Kusnaeni mengkhawatirkan kestabilan kompetisi yang digulirkan akan terganggu dan berpengaruh negatif terhadap bobot kompetisi yang dianggap paling legal oleh induk organisasi sepak bola Asia (AFC) itu.
   
Sebagai contoh, selepas pertandingan lawan Bontang FC, Persiba menurut jadwal harus melawan Mitra Kukar sementara Mitra Kukar  telah hengkang ke kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). “Itu harus diperjelas secara pasti meski kami juga tetap bersiap menggelar laga itu. Efeknya bila tidak segera direvisi, jadwal secara pasti efeknya ya seperti ini, tim dibuat terkatung-katung,” tandasnya.
   
Meski begitu, Kusnaeni optimistis kompetisi LPI tetap akan eksis dan dapat selesai sampai akhir kompetisi meski tim-tim lain banyak yang memilih LSI sebagai kompetisi yang mereka jalani. “Berapa pun pesertanya, ya tidak masalah, itulah kenyataan yang terjadi saat ini,” tegasnya.

Belum maksimal   
Pada Sabtu (26/11) pekan lalu, Persiba berhasil menaklukkan Bontang FC 1-0 dalam laga lanjutan LPI di Stadion Sultan Agung. Gol kemenangan Persiba dicetak kapten Wahyu Wijiastanto. Meski mampu memenangi laga, pelatih M Basri mengaku permainan anak asuhnya belum maksimal.
   
Melawan tim sekelas Bontang FC yang datang dengan materi pemain dadakan, skuat asuhan Basri itu tidak dapat mengembangkan permainan sebagaimana yang diharapkan. Bahkan gol semata wayang Wahyu Wijiastanto baru tercipta di pertengahan babak kedua, itu pun tercipta dari proses tendangan sudut.
   
Keperkasaan ketika tampil di kandang dalam beberapa uji coba pramusim tak sedikit pun tersaji kembali di depan sekitar 8.000 penonton yang menyaksikan jalannya laga itu pada Sabtu lalu. Bahkan sepanjang pertandingan, Ezequiel Gonzales dan kawan-kawan tampak seperti kebingungan untuk mengembangkan ritme permainan.
   
“Saya akui skuat tim saya belum dapat mengembangkan permainan seperti sebelumnya tapi harus diingat, ini laga perdana dalam sebuah kompetisi resmi. Tentunya segalanya berbeda dengan laga uji coba yang tidak ada tekanan yang berarti,” ujar Basri.
   
Ketika ditanya mengenai adanya kebimbangan tim berkaitan dengan dualisme kompetisi yang  terjadi saat ini, Basri tidak menyoalkan karena hal itu. “Ini hanya berkaitan dengan teknis permainan tim saja. Dalam laga perdana situasi grogi tim itu memang wajar. Apalagi bagi pendatang baru seperti kami,” tandasnya.
   
Dari kubu lawan, pelatih Bontang FC, Edi Simon, mengatakan persiapan timnya kurang dari tiga pekan untuk menghadapi Persiba. “Jadi, wajar sebuah kekalahan di laga perdana ini. Dapat terlihat bagaimana belum padunya lini depan kami tapi setidaknya kami tetap puas, dapat sukses meredam Persiba yang sudah bersiap diri lebih lama dari kami,” ujarnya seusai laga.(Harian Jogja/Arif Wahyu)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya