SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah diprediksi akan terus tertekan dan bisa menembus Rp14.000/dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA — Analis memprediksi depresiasi atau pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah akan terus berlanjut hingga September.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Analis Senior LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan tekanan mata uang dolar AS terhadap kurs rupiah akan berlanjut hingga September. Hal itu seiring rencana Bank Sentral Amerika Serikat akan menaikkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate.

“Prediksinya pelemahan rupiah ini terjadi sampai September karena Bank Sentral Amerika akan menaikkan suku bunganya pada bulan September itu,” ujarnya di Jakarta, Rabu (12/8/2015). Lucky menuturkan pelemahan rupiah ini memiliki dampak negatif yang cukup besar karena mata uang rupiah melampaui batas psikologisnya yang senilai Rp13.500/dolar AS.

“Ini merupakan sinyal pelemahan rupiah lebih lanjut untuk menuju level Rp13.850 per dolar AS. Transaksi hari ini kurs tengah menguji level Rp13.803 per dolar AS. Ini harus diantisipasi,” katanya.

Dia memperkirakan nilai tukar rupiah akan semakin melemah direntang kisaran Rp13.850 per dolar AS hingga Rp14.100/dolar AS. Lucky berharap Bank Indonesia dapat memberikan stimulus agar nilai tukar rupiah tidak tertekan lebih dalam lagi.

Lebih lanjut lagi, dia meminta agar bank sentral dapat menurunkan suku bunga acuan atau BI rate secara bertahap dari 7,5%. “BI harus mendorong dan memberikan stimulus terhadap rupiah itu sendiri agar rupiah tidak tertekan lebih dalam,” ucap Lucky.

Seperti diketahui, berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah pada hari ini, Rabu (12/8/2015), ditutup melemah 1,42% atau 193 poin ke Rp13.800 per dolar AS. Bahkan, rupiah sempat menembus level Rp13.900 per dolar AS.

Kurs tengah Bank Indonesia menempatkan nilai tukar rupiah pada level Rp13.758/dolar AS dengan kurs jual BI tercatat mencapai Rp13.827/dolar AS dengan kurs beli Rp13.689 per dolar AS. Sementara itu, kurs referensi Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) juga turut melemah ke level Rp13.758 per dolar AS dari hari sebelumnya Rp13.541 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya